Kamis 02 Feb 2023 18:03 WIB

Kupang Kampanyekan Gemar Makan Ikan untuk Cegah Stunting

Pemkab Kupang instruksikan camat, kades, dan lurah sosialisasi gemar makan ikan.

Nelayan membongkar ikan dari perahu setelah kembali dari melaut di pasar ikan tradisional (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengampanyekan gerakan gemar makan ikan untuk mencegah stunting.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Nelayan membongkar ikan dari perahu setelah kembali dari melaut di pasar ikan tradisional (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengampanyekan gerakan gemar makan ikan untuk mencegah stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Kabupaten Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengampanyekan gerakan gemar makan ikan untuk mencegah stunting. Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata anak seusia.

Bupati Kupang Korinus Masnenodi Kupang, Kamis (2/2/2023), mengatakan, pemerintah kabupaten sudah menginstruksikan seluruh camat, kepala desa, dan lurah untuk menyosialisasikan gerakan gemar makan ikan kepada warga. Mengkonsumsi ikan sangat penting bagi anak-anak yang sedang dalam proses pertumbuhan.

Baca Juga

"Kandungan gizi pada ikan sangat tinggi, sehingga sangat tepat untuk pemenuhan gizi ibu-ibu hamil dan anak balita," kata Korinus.

Ia juga mendorong pelaksanaan gerakangemar makan ikan di satuan-satuan pendidikan untuk membiasakan anak-anak mengonsumsi ikan. Dia menyampaikan, wilayah perairan Kabupaten Kupang kaya akan hasil laut.

"Jenis-jenis ikan, baik ikan pelagis maupun pelagis kecil yang bernilai gizi, semua ada di perairan Kabupaten Kupang, sehingga potensi ini harus dikembangkan dalam rangka perbaikan gizi warga," kata Korinus.

Apalagi, harga ikan jauh lebih murah dibandingkan harga daging. Di sisi lain, nilai gizi ikan sangat tinggi.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement