Kamis 02 Feb 2023 18:15 WIB

PAM Jaya Targetkan 1,1 Juta Pemasangan Baru Hingga 2030

PAM Jaya akan menambah pipa sepanjang 4.500 kilometer dimulai pada 2024.

Red: Fuji Pratiwi
Petugas PAM Jaya memeriksa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervat di Daan Mogot, Jakarta, Senin (22/8/2022) (ilustrasi). BUMD DKI Jakarta, Perumda PAM Jaya menargetkan penambahan pemasangan baru sebanyak 1,1 juta saluran hingga 2030.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Petugas PAM Jaya memeriksa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervat di Daan Mogot, Jakarta, Senin (22/8/2022) (ilustrasi). BUMD DKI Jakarta, Perumda PAM Jaya menargetkan penambahan pemasangan baru sebanyak 1,1 juta saluran hingga 2030.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMD DKI Jakarta, Perumda PAM Jaya menargetkan penambahan pemasangan baru sebanyak 1,1 juta saluran hingga 2030.

"Insya Allah, mudah-mudahan sampai 2030 kita menambah 1,1 juta pemasangan baru. Itu ekuivalen dengan 12 juta jiwa penduduk Jakarta," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin di Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Buaran, Kalimalang, Jakarta Timur, Kamis (2/2/2023).

Baca Juga

Guna mencapai target itu, PAM Jaya akan menambah pipa sepanjang 4.500 kilometer yang mulai dilakukan pada 2024. "Kita bekerja sama dengan PUPR karena PUPR juga membantu kita menyediakan air bakunya. Jadi saat ini sedang ada infrastruktur panjang pipa yang sedang kami lakukan," ujar Arief.

Arief pun mengaku sudah melakukan kunjungan ke Waduk Jatiluhur terkait penyediaan airnya. "Jadi, nanti kita akan benar benar memastikan air dari Jatiluhur itu masuk ke Jakarta dan staging ini mulai dari saat ini kita mulai pembangunan, Buaran 3 akan segera dibangun," ungkap Arief.

Tahap pembangunan itu menjadi skala percepatan PAM Jaya. "Kita staging 2024 akhir atau awal 2025 sudah dimulai," kata Arief.

Pengambilalihan pengelolaan air di Jakarta oleh PAM Jaya secara penuh memiliki banyak tantangan. Karena itu, PAM Jaya perlu berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk juga internal Pemprov DKI Jakarta.

Kolaborasi itu untuk membuat sebuah rencana bisnis baru dan rencana air baru yang memang perlu dilakukan penambahan suplainya. "Tentunya, nanti ada dampak sosial karena ada pembangunan pipa," ujar Arief.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement