Kamis 02 Feb 2023 21:53 WIB

Saksi Ungkap Kondisi Haysa Saat Diangkut ke Ambulans Usai Ditabrak Pajero Purnawirawan

Saksi sudah tidak menemukan gerakan di tubuh Hasya, dan mata memutih.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi melakukan rekonstruksi ulang kecelakaan di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta, Kamis (2/2/2022). Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi ulang kecelakaan yang menewaskan Mahasiswa Universitas Indonesia M. Hasya Attalah Syahputra dan melibatkan terduga penabrakan purnawirawan Polri AKBP Eko Setio Budi Wahono. Rekonstruksi tersebut menghadirkan sembilan saksi dan sembilan adegan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Polisi melakukan rekonstruksi ulang kecelakaan di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta, Kamis (2/2/2022). Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi ulang kecelakaan yang menewaskan Mahasiswa Universitas Indonesia M. Hasya Attalah Syahputra dan melibatkan terduga penabrakan purnawirawan Polri AKBP Eko Setio Budi Wahono. Rekonstruksi tersebut menghadirkan sembilan saksi dan sembilan adegan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang saksi sekaligus petugas ambulans menyampaikan, mata korban sudah putih saat hendak diangkut ke mobil ambulans. Hal itu disampaikannya pada saat rekonstruksi ulang di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2).

Dalam satu adegan, anggota polisi yang berada di lokasi rekonstruksi menanyakan kepada saksi tersebut  terkait kondisi korban. Apakah pada saat proses evakuasi ke mobil ambulans korban Hasya sudah meninggal atau belum.

Baca Juga

“Saat Anda mengecek di sini, pastikan dia sudah meninggal atau belum?” tanya seorang petugas kepolisian kepada saksi petugas ambulans, Kamis (2/2).

Kemudian petugas ambulans itu menjawab, dirinya tidak dapat memastikan apakah Hasya sudah meninggal atau masih bernapas. Namun ia memastikan, mata korban Hasya sudah putih. Kemudian juga sudah tidak ada pergerakan dari tubuhnya dan sudah tidak ada napas.

“Tidak bisa melihat kondisi meninggal atau tidak karena saya melihat matanya ke atas sudah putih. Sudah tidak ada gerakan sama sekali. Tidak ada napas,” jawab petugas ambulans.

Namun, kata petugas ambulans itu, tidak ada darah yang keluar dari mulut maupun telinga korban. Pada adegan terakhir dalam rekonstruksi ulang tersebut, korban Hasya dibawa ke Rumah Sakit Andhika yang tak jauh dari tempat kejadian perkara. “Tidak ada (darah). Bersih,” kata petugas ambulans tersebut. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement