Kamis 02 Feb 2023 22:14 WIB

Nahdlatut Tujjar Fest Resmi Dibuka, Kebangkitan Ekonomi NU Abad Kedua

Nahdlatut Tujjar adalah cikal bakal NU.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Nahdlatut Tujjar Fest Resmi Dibuka, Kebangkitan Ekonomi NU Abad Kedua. Foto: Sejumlah simpatisan Nahdlatul Ulama (NU) menyanyikan lagu Ya Lal Wathon saat mengikuti apel akbar satu abad NU di Depok, Jawa Barat, Ahad (29/1/2023). Kegiatan yang dihadiri ribuan simpatisan tersebut untuk menyemarakkan peringatan satu abad lahirnya NU pada 31 Januari 2023 mendatang.
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Nahdlatut Tujjar Fest Resmi Dibuka, Kebangkitan Ekonomi NU Abad Kedua. Foto: Sejumlah simpatisan Nahdlatul Ulama (NU) menyanyikan lagu Ya Lal Wathon saat mengikuti apel akbar satu abad NU di Depok, Jawa Barat, Ahad (29/1/2023). Kegiatan yang dihadiri ribuan simpatisan tersebut untuk menyemarakkan peringatan satu abad lahirnya NU pada 31 Januari 2023 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO—Panitia Pelaksana Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) resmi membuka acara Nahdlatut Tujjar Fest, Bazar UMKM, Kuliner & Inovasi di Alun-Alun Sidoarjo pada Rabu (1/2/2023) malam. Kegiatan ini bukan sekadar pameran inovasi dan bazar UMKM, tapi juga membawa semangat kebangkitan ekonomi NU Abad Kedua NU.

Koordinator Nahdlatut Tujjar Fest, Addin Jauharudin mengatakan, memasuki abad keduanya, NU harus mulai menggunakan dengan cara-cara baru dan strategi baru. Karena, menurut dia, NU bukan hanya organisasi yang besar dari segi massa, tapi juga organisasi yang tumbuh menjadi raksasa ekonomi.

Baca Juga

"Ini soal sejarah, soal 100 tahun dan soal masa depan NU secara keseluruhan. Nahdlatut Tujjar yang berdiri pada 1918 ini adalah sejarah cikal bakal berdirinya NU. Ini menjadi gerakan ekonomi secara keseluruhan warga NU," kata Addin dalam keterangannya, Rabu (1/2/2023) malam.

Addin mengatakan, memasuki abad kedua NU tidak lagi menjadi kekuatan sosial, keagamaan dan politik, tetapi tumbuh menjadi raksasa ekonomi. Dia pun berharap, NU tidak lagi menjadi kekuatan ekonomi berbasis individu atau parsial, tapi melangkah lebih maju menjadi ekosistem ekonomi berbasis korporasi.

Selain itu, Bendahara Umum Pimpinan Pusat GP Ansor ini juga mengingatkan pentingnya transformasi teknologi dan inovasi sehingga produk-produk NU menjadi unggulan dan diterima pasar. Tentu, kata dia, hal itu harus didukung dengan sumber daya manusia NU yang unggul dalam menghadapi generasi emas 2045.

"Abad kedua ini NU lahir menjadi raksasa ekonomi dengan kekuatan ekosistem ekonomi berbasis korporasi. Dengan begitu NU akan menjadi organisasi yang mandiri secara ekonomi," ujar mantan Ketua Umum PB PMII ini.

Festival yang mendorong gerakan ekonomi ini akan berlangsung pada 1-7 Februari 2023 mendatang. Menurut Addin, festival ini diikuti oleh 400 tenant UMKM yang menawarkan berbagai produk, mulai makanan, minuman, merchandise hingga produk tekonologi. Kegiatan ini tersebar di tujuh lokasi yang berpusat di Alun-Alun Sidoarjo.

Dia pun optimis perputaran uang dalam perhelatan Satu Abad NU ini mencapai Rp 500 miliar sesuai prediksi Ketua Umum PBNU, Gus Yahya. Sebab, menurut dia, 1,5 juta warga yang akan datang ke peringatan Harlah NU pasti akan membelanjakan uangnya.

"Itu rumusnya sederhana, kalau acara Nahdlatut Tujjar Fest ini dimulai seminggu sebelum puncak resepsi, kemudian ditambah satu juta orang yang hadir di hari H, kalau satu orang saja yang hadir belanja Rp 200 ribu dikalikan jumlah yang hadir, maka target perputaran uang Rp500 miliar akan terpenuhi," jelas aktivis muda NU ini.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement