Kamis 02 Feb 2023 23:48 WIB

Polisi Tangkap Dua Orang Pembunuh Petani di Rejang Lebong

Pembunuhan berawal dari pencurian petai.

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Aparat Kepolisian Resor (Resor) Rejang Lebong, Bengkulu, menangkap dua tersangka pelaku pembunuhan petani di wilayah itu setelah terpergok mencuri petai milik korban.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan didampingi Kasat Reskrim AKP Sampson Sosa Hutapea dan Kapolsek Padang Ulak Tanding Iptu Joni Karter saat menggelar konferensi pers di Mapolres Rejang Lebong, Kamis, mengatakan kedua tersangka pelaku pembunuhan terhadap korban bernama Mini (42), warga Desa Apur, Kecamatan Sindang Beliti Ulu Kabupaten Rejang Lebong, ditangkap petugas pada Selasa (31/1) atau kurang dari 24 jam setelah melakukan aksinya.

Baca Juga

"Kedua tersangka ini ialah Su (37) dan Tr (28), merupakan warga Desa Apur, Kecamatan Sindang Beliti Ulu," kata AKBP Tonny Kurniawan.

Dia menjelaskan, tersangka pertama yang ditangkap ialah Tr setelah menyerahkan diri ke Mapolsek Padang Ulak Tanding. Kemudian dari keterangan Tr langsung mencari keberadaan pelaku Su yang setelah kejadian melarikan diri dan bersembunyi di sebuah rumah di Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang dan sekitar pukul 18.00 WIB berhasil ditangkap petugas gabungan.

Kasat Reskrim AKP Sampson Sosa Hutapea menerangkan dari hasil pemeriksaan penyidik diketahui tersangka Su merupakan yang membunuh dengan menggunakan sebilah parang milik korban setelah terlebih dahulu memukulnya dan merebut parang yang dibawa korban.

"Pembunuhan itu dilakukan secara spontan, lantaran pelaku panik saat kepergok mencuri petai milik korban. Dari pengakuan Su, jika dialah yang memukul korban. Karena korban ini mengancam melaporkan perbuatannya kepada Kades. Pelaku Su langsung memukul korban dan merebut parang korban hingga menggorok leher korban," terangnya.

Sedangkan tersangka Tr perannya hanya melakukan pencurian petai saja, dengan memanjat pohon dan tersangka Su menunggu di bawah pohon petai."Kendati tidak terlibat pembunuhan langsung, namun kemungkinan pelaku Tr ini hanya membantu memindahkan tubuh korban untuk selanjutnya korban ditutupi dengan ilalang.  Terlepas apakah benar-benar terlibat, saat ini masih kami lakukan pendalaman," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement