REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Festival Film Bulanan 2023 digelar setelah sukses pada perhelatan yang sama tahun lalu.
Festival Film Bulanan merupakan festival film yang menjaring dua film pendek terbaik setiap bulannya, baik fiksi maupun dokumenter yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia.
Masa pendaftaran dibuka setiap tanggal 2 sampai 12, mulai Februari hingga November 2023 dengan sistem zonasi.
Pada Februari ini pendaftaran dibuka khusus untuk wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Sementara untuk wilayah Banten dan Jawa Barat akan dibuka pada Maret, lalu April untuk wilayah Jakarta dan Jawa Timur.
Dilanjutkan Mei untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan, Nusa Tenggara Timur. Untuk wilayah selanjutnya yaitu Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung bisa berpartisipasi pada bulan Juni.
Kemudian bulan Juli untuk wilayah Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan.
Sementara bulan Agustus diperuntukkan bagi wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Lalu bulan September untuk Gorontalo, Maluku, Maluku Utara.
Sedangkan sineas yang ada di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi, Tenggara, Sulawesi Barat bisa mendaftarkan karyanya pada bulan Oktober.
Terakhir pada November akan menyapa para sineas di wilayah Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Dataran Tinggi Papua, Papua Selatan, dan Papua Tengah.
“Ayo, catat waktu pendaftaran di kota kalian. Bagi sineas yang ada di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta segera daftarkan film pendek kalian mulai 2 Februari 2023," ujar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, di Jakarta, Kamis (2/2/2023) dalam keterangan tertulisnya.
Pendaftaran film pendek dapat dilakukan melalui kanal situs festivalfilmbulanan.com dan informasi lebih lanjut bisa didapatkan melalui akun Instagram @festivalfilmbulanan.
Melalui kegiatan ini, Sandiaga berharap bisa membuka jalur distribusi karya-karya para sineas muda ke pasar nasional, bahkan internasional.
Selain itu, para sineas di Indonesia, komunitas film daerah, dan seluruh pegiat film tanah air bisa berkarya dan berkolaborasi untuk membangun pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di masing-masing wilayah.
Lebih lanjut disampaikan Sandiaga, tahun ini Festival Film Bulanan hadir dengan serangkaian kegiatan baik online maupun offline, seperti roadshow, screening, jejaring komunitas film dan festival film nasional, serta bekerja sama dengan OTT. “Karena mahakarya akan selalu menemukan jalannya,” kata Sandiaga.