Inflasi Januari 2023 Purwokerto dan Cilacap Melandai
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Operasi pasar beras dalam rangka pengendalian inflasi oleh Bupati Banyumas Ir Achmad Husein bersama Dinperindag, Bank Indonesia Purwokerto, dan Bulog. | Foto: Dok. Pemkab Banyumas
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Tingkat inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada Januari 2023 tercatat melandai dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi di kedua daerah tersebut masing-masing 0,37 persen month-to-month (mtm) dan 0,45 persen mtm, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Inflasi Januari 2023 di Purwokerto tercatat turun 12 basis poin dibandingkan inflasi Desember 2022 yang sebesar 0,49 persen mtm. Sementara itu, inflasi Januari 2023 di Cilacap tercatat turun 14 basis poin dibandingkan inflasi Desember 2022 yang 0,59 persen mtm.
Di sisi lain, inflasi tahunan di kedua tempat tersebut terpantau berbeda. Inflasi tahunan Januari 2023 di Purwokerto tercatat meningkat 6,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Angka inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi tahunan Purwokerto pada Desember 2022 yang tercatat 6,49 persen yoy.
Sementara itu, inflasi tahunan di Cilacap terpantau 6,16 persen yoy. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan di Desember 2022 yang sebesar 6,81 persen.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rony Hartawan, inflasi di kedua daerah tersebut utamanya dipengaruhi oleh kenaikan harga kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
"Pada kelompok makanan, beras tercatat sebagai komoditas utama penyumbang inflasi disebabkan oleh faktor kelangkaan pasokan di tingkat produsen sekitar Purwokerto dan Cilacap disusul masa panen yang belum tiba," ujar Rony.
Inflasi bulanan periode Januari 2023 di Purwokerto tercatat 0,37 persen mtm. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode Desember 2022 yang 0,49 persen mtm. Meski demikian, inflasi tahunan di Purwokerto pada Januari 2023 tercatat lebih tinggi dibandingkan Desember 2022.
Inflasi Purwokerto sepanjang Januari 2023 sebesar 6,58 persen yoy sementara Desember 2022 sebesar 6,49 persen yoy. Inflasi yang lebih tinggi utamanya didorong oleh peningkatan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,18 persen yoy.
Adapun lima komoditas utama penyumbang inflasi di Purwokerto adalah beras (0,18 persen), rokok kretek-filter (0,09 persen), cabai merah (0,05 persen), tarif kereta api (0,04 persen), dan cabai rawit (0,03 persen).
Inflasi bulanan periode Januari 2023 di Cilacap tercatat 0,45 persen mtm. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode Desember 2022 sebesar 0,59 persen mtm.
Di samping itu, inflasi tahunan Cilacap juga menurun dibandingkan periode Desember 2022. Pada Januari 2023, inflasi tahunan tercatat 6,16 persen yoy atau lebih rendah 65 basis poin dibandingkan inflasi tahunan Desember 2022 yang 6,81 persen yoy.
"Inflasi di Cilacap utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 1,53 persen yoy," kata Rony.
Adapun lima komoditas utama penyumbang inflasi di Cilacap bulan Januari 2023 adalah beras (0,30 persen), rokok kretek-filter (0,06 persen), emas perhiasan (0,04 persen), bawang merah (0,04 persen), dan cabai merah (0,02 persen).
Menurut Rony, sejalan dengan inflasi yang melandai di kedua daerah tersebut, pada periode Januari 2023 telah dilakukan sejumlah upaya pengendalian inflasi oleh TPID masing-masing daerah.
Terkait pengendalian inflasi Purwokerto, TPID Banyumas telah melaksanakan program operasi pasar pada 28 Januari – 31 Januari 2023 yang ditujukan untuk pengendalian harga komoditas beras.
"Sebelumnya diketahui harga beras varian IR 64 medium mencapai Rp12 ribu per kilogram di Pasar Manis dan Pasar Wage Purwokerto. Dalam operasi pasar tersebut, TPID berhasil mengendalikan harga beras IR 64 medium ke level Rp 11.500 per kg," ujar dia.