REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalang pembunuhan berantai yang telah menghabisi sembilan nyawa, Wowon Erawan alias Aki mengaku tak semua korban yang dibunuh karena persoalan penipuan pesugihan yang dilakukannya. Beberapa korban kehilangan nyawanya karena perkara dendam kesumat dan orang ketiga. Hal ini disampaikan langsung oleh Wowon di hadapan awak media.
Di antaranya, pembunuhan terhadap istrinya yang bernama Wiwin Winarti dan mertuanya bernama Noneng, yang dilatarbelakangi sakit hati terhadap kedua korban. Ia pun merencanakan pembunuhan keduanya dengan menyuruh rekan dalam pembunuhan berantainya bernama Solihin alias Duloh. Jasad kedua korban dikubur di dalam satu lubang di Cianjur, Jawa Barat.
Wowon mengaku tega menghabisi nyawa istrinya, karena saat pulang ke Indonesia setelah menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia, istrinya itu membawa seorang pria. Padahal saat itu, Wowon dan Wiwin masih belum berpisah. Sehingga kenyataan ini membuat dirinya sakit terhadap istrinya tersebut.
“Tujuh tahun kemudian Wiwin pulang bawa laki-laki orang Batam, dia pulang ke rumah mertua, aku merasa dendam," ujar Wowon, dalam pengakuannya, Kamis (2/2).
Semestinya, menurut Wowon, pulang dari mana pun istrinya itu pulang ke rumah dirinya selaku suaminya. Namun itu tidak dilakukan Wiwin, selain tidak pulang ke rumah Wowon, korban juga membawa pria lain ke rumah orang tuanya. Sehingga Wowon merasa dirinya dicampakkan oleh Wiwin yang dianggapnya masih istri sahnya.
“Seharusnya kalau pulang dari arah mana juga harusnya pulang ke rumah suami, nah dia pulangnya ke rumah mertua saya gitu, aku dicuekin. Itu aku merasa dendam," ucap Wowon yang memerankan Aki Banyu.
Sedangkan sakit hati Wowon kepada Noneng karena mertuanya dianggap suka berbohong. Ketika itu Wowon sering menanyakan kepada Noneng perihal kiriman uang dari istrinya yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia. Namun, Noneng tidak pernah mengaku jika mendapat uang dari anak yang juga istri Wowon. Hal berbeda keterangan dengan yang disampaikan Wiwin.
“Aku nanya ke wiwin, Win kamu suka ngirim uang enggak sama si mamah, kata mamah ya suka, katanya mamahnya enggak,” ucap Wowon.
Sementara pada saat itu Wowon mengaku dirinya memerlukan uang untuk anaknya hasil perkawinannya dengan Wiwin. Wowon mengaku memiliki dua anak hasil dari perkawinannya dengan Wiwin, yaitu Ai Nurlela sama Devi. Wowon menuduh jika mertuanya telah membohongi dirinya perkara kiriman uang dari istrinya tersebut.
“Aku ke mamah Noneng nanyain uang, mah kalau Wiwin itu suka kirim uang enggak sama mamah, kan aku punya anak (dari wiwin) namanya Ai Nurlela sama Devi," tutur Wowon.
Atas hal itu, Wowon pun memerintahkan Dulloh untuk membunuh keduanya pada tahun 2021. Kemudian kedua jasadnya dikubur di rumah yang disewa Wowon di kawasan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, hingga baru ditemukan pada awal Januari 2023. Kedua korban merupakan warga RT 01 dan 04 di RW 03, Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Sebenarnya, pihak keluarga sempat mencari keberadaan ibu dan anak tersebut. Bahkan, mereka juga sempat melapor ke pihak kepolisian setempat perihal hilangnya kedua korban. Selama ini pihak keluarganya menyangka keduanya hilang tanpa kabar korban karena menjadi pekerja migran.