Pembenahan 2.500 RTLH Solo Ditarget Selesai Tahun Ini
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming ketika ditemui di DPRD Solo, Jumat (3/2/2023). | Foto: Muhammad Noor Alfian
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus berupaya membenahi rumah tidak layak huni (RTLH). Setidaknya ada 2,500 RTLH yang akan menjadi target perbaikan pada 2023.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperum KPP) Kota Solo Taufan Basuki mengatakan sesuai dengan arahan dari Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, ada dana dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk penanganan RTLH di Kota Solo.
"Diharapkan di 2023 ini dana dari UEA ini dapat membantu secara signifikan. Kalau kurang lebihnya dari potensi yang ada sekitar 2.500 bisa kami tangani tahun ini," kata Taufan ketika dihubungi, Jumat (3/2/2023).
Lanjutnya, ia mengatakan secara keseluruhan potensi keberadaan rumah tidak layak huni di Kota Solo mencapai sekitar 5.000 unit. Dengan berbagai upaya pemerintah dalam memperoleh pendanaan, salah satunya dari Pemerintah UEA diharapkan jumlah RTLH hingga akhir tahun ini hanya menyisakan 1.400 unit.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Raka Rakabuming menegaskan pihaknya akan terus mengurangi RTLH yang ada di Kota Bengawan. "Pokoknya kami kurangi ya, Selasa (7/2) kami meresmikan Losari ya, peresmian rumah-rumah," katanya.
Gibran menjelaskan bahwa pembenahan RTLH yang akan menjadi fokus salah satunya ada di kawasan Losari. Peresmian yang akan dilakukan pekan depan tersebut setidaknya akan ada 137 unit.
Ditanya mengenai kemungkinan adanya dana CSR baru dari perusahaan swasta untuk mendanai perbaikan rumah tidak layak huni, ia mengatakan akan berusaha mencari terlebih dahulu. "Ada nanti, saya cari pelan-pelan," ujar dia.