Jumat 03 Feb 2023 14:53 WIB

Lima Peristiwa Besar yang Terjadi di Bulan Rajab

Rajab adalah bulan yang mendahului Sya'ban dan Ramadhan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Isra Miraj Rasulullah SAW. Lima Peristiwa Besar yang Terjadi di Bulan Rajab
Foto: republika
Isra Miraj Rasulullah SAW. Lima Peristiwa Besar yang Terjadi di Bulan Rajab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rajab adalah yang pertama dari empat Bulan Suci dalam kalender Islam. Ini bulan damai, di mana pertempuran dilarang.

Melansir About Islam, ini adalah bulan yang mendahului Sya'ban dan Ramadhan. Ketika Nabi Muhammad SAW melihat bulan Rajab dia biasa berdoa, "Ya Allah, jadikanlah bulan Rajab dan Sya'ban berkah bagi kami, dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan (panjangkan umur kami hingga Ramadhan, agar kami dapat mengambil manfaat dari pahala dan berkahnya)."

Baca Juga

Lima Peristiwa Besar yang Terjadi di Bulan Rajab

1. Isra Miraj

Selama Isra' dan Mi'raj, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dengan Malaikat Jibril dari Ka'bah di Makkah ke masjid Al Aqsa di Yerusalem. Dari sana beliau memulai perjalanannya melalui tujuh langit pada tanggal 27 Rajab. Ketika di Masjidil Aqsa Nabi mengimami para nabi terdahulu. Selama perjalanan Isra Miraj Nabi mengendaei kendaraan yang disebut buraq.

2. Ditetapkan Kewajiban Shalat

Umat Islam percaya ketika Nabi Muhammad Mi'raj (naik ke surga), Allah menetapkan shalat wajib lima waktu bagi orang beriman. Allah memberikan wahyu kepadanya, pertama kali datang kewajiban 50 kali.

Lalu Musa menasehati Nabi untuk kembali kepada Allah agar dikurangi. Hingga beberapa kali dan terakhir perintah shalat pun hanya berjumlah lima waktu.

3. Pertempuran Tabuk

Pertempuran Tabuk terjadi di Rajab, 9 H. (Oktober 630). Perintah untuk angkat senjata diumumkan ketika Bizantium dimobilisasi untuk menyerang negara Muslim.

Perang Tabuk berlokasi di sebuah kota yang terletak di antara lembah al-Qura dan Syam, jarak antara Tabuk dan Madinah mencapai 778 kilometer. Kala itu, kaum Muslimin melawan pasukan dari kaum Romawi.

Dalam perang ini, Abu Bakar ra mengorbankan seluruh hartanya. Umar ra juga telah mengorbankan setengah hartanya. Begitu pun dengan Utsman ra yang mengorbankan perleng kapan perang untuk sepertiga pasukan. Beserta sahabat lainnya, menginfakkan lebih dari kemampuan mereka

4. Pembebasan Yerusalem

Yerusalem dibebaskan dari tentara salib oleh Saladin pada bulan Rajab 583 H. (September/Oktober 1187). Pawai pembebasan yang dimulai oleh pemimpin Muslim Imad ad-Din Zingi, memuncak dengan kemenangan besar di tangan Salahuddin.

Setelah 88 tahun dikuasai serdadu Perang Salib, kota Yerusalem, Palestina akhirnya kembali jatuh kepangkuan umat Islam. Tepat pada 2 Oktober 1187 atau setelah tiga bulan berjibaku dalam pertempuran Hattin, pasukan tentara Islam yang dipimpin Salahudin Al-Ayubi berhasil menaklukan dan membebaskan kota suci itu dari kedzaliman dan kebiadaban.

5. Akhir Kekhalifahan Muslim

Kekhalifahan secara resmi dihapuskan pada tanggal 28 Rajab 1342 H (3 Maret 1924) dengan berakhirnya negara Utsmaniyah yang berpusat di Turki. Sejak itu, umat Islam tidak lagi dinaungi khilafah dan tercerai berai menjadi lebih dari 50 negara.

Pada kepemimpinan terakhir, Pada 1912, Sultan Abdul Hamid II dipulangkan ke Istanbul dan diasingkan dalam penjara istana tua Beylerbeyi. Akan tetapi, anak-anaknya dipisah-pisahkan, bercerai berai.

Beberapa di antara mereka dibuang ke Prancis, dan menjadi pengemis yang hidup terlunta-lunta di emperan jalan. Kondisi di pembuangan Salonika atau di istana tua Beylerbeyi Istanbul sama saja bahkan lebih parah. Sultan Abdul Hamid II menghembuskan napas terakhir dalam penjara Beylerbeyi pada 10 Februari 1918.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement