REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyampaikan realisasi investasi di Provinsi Jabar pada 2022 menjadi yang tertinggi se-Indonesia. Gubernur pun mengaitkan realisasi investasi ini dengan lapangan pekerjaan.
Nilai realisasi investasi di Provinsi Jabar pada 2022 mencapai sekitar Rp 174,6 triliun, gabungan dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). “Tahun 2022 pecah rekor, Rp 174,6 triliun,” tulis gubernur yang akrab disapa Emil itu dalam akun Instagram pribadinya, yang dikutip Jumat (3/2/2023).
Dengan capaian itu, Emil mengatakan, Jabar menjadi provinsi di Indonesia dengan realisasi investasi tertinggi selama lima tahun berturut-turut. Menurut dia, ada sejumlah faktor yang mendukung investasi itu.
Selain iklim investasi yang kondusif, kata dia, Jabar juga mempunyai sistem responsif, serta proaktif. “Tiap tahun diselenggarakan West Java Investment Summit, yang selalu sukses meyakinkan investasi global,” katanya.
Emil mengatakan, realisasi investasi ini berkaitan dengan pembukaan lapangan pekerjaan. Menurut dia, setiap realisasi investasi Rp 1 triliun rata-rata membuka hampir seribu lowongan pekerjaan. “Itulah kenapa tingkat pengangguran di Jawa Barat terus menurun,” ujar Emil.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar Noneng Komara Nengsih, penyerapan tenaga kerja pada 2022 secara year on year mengalami kenaikan signifikan, baik yang berasal dari perusahaan PMA maupun PMDN.
Pada 2022, kata dia, bisa terserap 185.470 tenaga kerja. “Serapan tenaga kerja berasal dari perusahaan PMA sebesar 109.789 orang dan dari perusahaan PMDN sebesar 75.681 orang,” kata dia.