Jumat 03 Feb 2023 17:34 WIB

Sekutu Klaim Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Rencanakan Kudeta

Bolsonaro disebut mencari bantuan kompolotan untuk membatalkan pemilu Oktober.

Rep: Dwina Agustin, Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
 Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro disebut merencanakan kudeta.
Foto: AP/Bruna Prado
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro disebut merencanakan kudeta.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Sebuah majalah Brasil merilis audio senator Marcos do Val yang mengklaim Presiden Jair Bolsonaro ingin melakukan kudeta, Kamis (2/2/2023). Dia mengklaim Bolsonaro mencari bantuan komplotan untuk membatalkan pemilu Oktober dan mempertahankan kekuasaannya.

Dalam rekaman itu, do Val mengatakan kepada majalah Veja, bahwa gagasan itu dibahas ketika dia bertemu dengan Bolsonaro dan anggota parlemen Daniel Silveira pada 9 Desember di kediaman presiden. Pertemuan ini tiga pekan sebelum Luiz Inacio Lula da Silva yang berhaluan kiri ditetapkan untuk menjabat sebagai presiden Brasil yang baru.

Baca Juga

Do Val merupakan sekutu selama empat tahun masa jabatan Bolsonaro. Dia mengatakan, pemimpin sayap kanan itu memberinya misi untuk merekam hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes. Moraes juga mengepalai otoritas pemilu Brasil.

Bolsonaro mencoba membuat hakim mengakui dia melangkahi kekuasaannya di bawah konstitusi. "'Saya membatalkan pemilihan, Lula tidak dilantik, saya tetap di kursi kepresidenan dan menangkap Alexandre de Moraes karena komentarnya,'" ujar do Val mengutip perkataan Bolsonaro.

Veja merilis audio sebagai tanggapan atas penolakan yang dikeluarkan senator setelah laporan majalah tersebut pada Kamis pagi. Sumber majalah yang dikutip bukan do Val.

Do Val mengatakan kepada wartawan setelah majalah tersebut menerbitkan ceritanya bahwa plot tersebut adalah ide Silveira. De Moraes memerintahkan Polisi Federal untuk mengambil kesaksian do Val dalam waktu lima hari pada Kamis malam. Bolsonaro yang tidak menampakan diri di Florida sejak 30 Desember tidak mengomentari masalah tersebut di saluran media sosialnya. Dia baru-baru ini mengajukan visa turis enam bulan untuk tinggal di AS.

Kecurigaan terhadap rencana kudeta meningkat setelah polisi yang menggeledah rumah mantan menteri kehakiman Bolsonaro menemukan rancangan keputusan yang akan menguasai otoritas pemilu dan berpotensi membatalkan pemilu. Asal usul dokumen yang tidak ditandatangani itu tidak jelas dan masih belum diketahui apakah Bolsonaro atau bawahannya mengambil langkah apa pun untuk mengimplementasikan tindakan tersebut.

Lula mengatakan dalam sebuah wawancara pada Kamis, bahwa Bolsonaro mencoba menghentikannya untuk menjabat. Dia juga mengatakan para pendukung mantan presiden berharap untuk menyerbu gedung-gedung pemerintah pada hari pelantikannya tetapi aksi baru dilakukan pada 8 Januari, satu minggu kemudian.

"Sekarang saya sadar, dan saya akan mengatakannya dengan lantang dan jelas: Orang itu yang menyiapkan kudeta. Mereka ingin membuat kekacauan itu pada 1 Januari, tetapi mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat melakukannya karena terlalu banyak polisi, terlalu banyak orang di jalan,” kata Lula kepada jaringan televisi RedeTV!.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement