REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Taman Margasatwa Ragunan mengajukan anggaran beautifikasi kandang dan pembuatan zonasi sebesar Rp130 miliar kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2023. "Kita akan melakukan beautifikasi di kandang-kandang dengan memperbaiki yang ada dan membuat zonasi," kata Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Endah Rumiyati saat ditemui di Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Namun, pihaknya belum memastikan mengenai target waktu beautifikasilantaran berhubungan dengan keberlangsungan makhluk hidup yang menjadi perhatian utama. Pelaksanaan beautifikasitidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Karena itu, pihaknya perlu berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai tutup atau tidaknya tempat wisata tersebut.
"Mungkin kita bisa lakukan secara parsial. Jadi zona dulu satu-satu kita selesaikan supaya pengunjung bisa tetap masuk Taman Margasatwa Ragunan," katanya.
Karena itu, beautifikasi Taman Margasatwa Ragunan akan dilakukan secara bertahap mengingat luasnya mencapai kurang lebih 127 hektare (ha). Selain itu, pihaknya tidak bisa mengorbankan banyaknya pohon yang sudah berusia ratusan tahun sehingga perlu diadakan kajian lebih lanjut.
"Kita harus pilah dulu dari desain yang bisa kita pakai yang tidak mengorbankan pohon. Kan kita gak boleh nebang pohon sembarangan," katanya.
Endah tidak menampik jika ada kenaikan harga tiket selama pelaksanaan beautifikasi ini. Namun, hingga kini, Taman Margasatwa Ragunansebagai Badan Layanan Umum (BLU) masih menetapkan harga tiket seperti biasa.
"Jadi untuk saat ini masih Rp4.000 untuk dewasa dan anak-anak Rp3.000," katanya.
Ia mengatakan, saat ini Taman Margasatwa Ragunan dihuni 2.275 ekor satwa serta ditumbuhi lebih dari 20.000 pohon. Lahannya tertata dan sebagian lagi masih dikembangkan menuju suatu kebun binatang yang modern sebagai identitas Kota Jakarta.
Kelahiran seekor anak jerapah dan gajah menambah jumlah koleksi Taman Margasatwa Ragunan serta akan dilakukan tukar satwa dengan Taman Safari Indonesia Bogor.