Jumat 03 Feb 2023 17:48 WIB

Ini Alasan Presiden PKS tak Jadi Ikut Rombongan ke Nasdem Tower

Rombongan PKS dipimpin Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohammad Sohibul Iman (tengah) bersama Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi (kiri) dan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya (kanan) bersiap memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Nasdem Tower, Cikini, Jakarta, (3/2/2023). Kedatangan PKS tersebut dalam rangka silahturahmi sesama partai pengusung Anies Baswedan di Koalisi Perubahan.
Foto: Republika/Prayogi.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohammad Sohibul Iman (tengah) bersama Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi (kiri) dan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya (kanan) bersiap memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Nasdem Tower, Cikini, Jakarta, (3/2/2023). Kedatangan PKS tersebut dalam rangka silahturahmi sesama partai pengusung Anies Baswedan di Koalisi Perubahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan kunjungan silaturahmi ke Nasdem Tower. Ditemui Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, rombongan DPP PKS tidak dipimpin Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, yang baru pulang ibadah umroh.

Rombongan PKS dipimpin Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman didampingi Sekjen DPP PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsyi. Usai pertemuan selama dua jam lebih, Sohibul menyampaikan alasan Presiden PKS tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga

Ia mengungkapkan, semula rombongan DPP PKS yang datang memang sudah direncanakan dipimpin langsung oleh Presiden PKS. Namun, Ahmad Syaikhu yang baru pulang umroh disebut sakit pada bagian kaki dan minta izin tidak bisa mengikuti pertemuan.

"Sehingga, saya yang memimpin bersama Sekjen (Aboe Bakar Al Habsyi), kita berdoa semoga beliau (Ahmad Syaikhu) lekas sembuh," kata Sohibul di Nasdem Tower, Jumat (3/2).

Terkait pertemuan, ia menuturkan, mereka membicarakan hal-hal yang menyangkut kehidupan bernegara dan berbangsa. Sohibul menerangkan, pertemuan membicarakan pula perihal situasi politik hari ini di Tanah Air yang dinilai sangat dinamis.

Ia menekankan, baik PKS maupun Partai Nasdem, sama-sama memiliki tekad untuk menjaga situasi dinamis tersebut. Sehingga, situasi yang kondusif bisa jadi modal besar perhelatan demokrasi seperti pemilu ke depan yang konstitusional.

"Kami sebagai satu koalisi berharap nanti demokrasi yang kita jalankan 2024 perhelatan demokrasi yang berjalan fair, jurdil, langsung dan betul-betul kedaulatan rakyat bisa ditunaikan," ujar Sohibul.

Selain itu, ia membenarkan, mereka membahas sebagai partai-partai pengusung Anies Baswedan dalam Koalisi Perubahan bisa berkontribusi lebih besar. Salah satunya mendorong perbaikan sistem politik atau sistem demokrasi ke depan.

PKS, lanjut Sohibul, bersama Nasdem dan Demokrat bertekad mengajak elit-elit politik di Indonesia memberikan keteladanan yang baik, berpihak ke konstitusi dan undang-undang. Sehingga, demokrasi Indonesia ke depan semakin berkualitas."Dari demokrasi prosedural ke demokrasi substansial," kata Sohibul.

Menurut Sohibul, suasana pertemuan sangat bersahabat dan merasa perbincangan yang terjadi antara adik dan kakak. Ia turut menyampaikan pujian kepada Surya Paloh yang dinilai luar biasa, memiliki pengalaman berpolitik sangat panjang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement