Jumat 03 Feb 2023 17:52 WIB

Pemerintah Diminta Usir Duta Besar Swedia, Belanda, dan Denmark

Aksi Bela Alquran hari ini digelar di Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Peserta aksi dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) menggelar aksi damai di Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Jumat (3/2/2023). Pada aksi damai ini FUI menyuarakan Aksi Bela Quran atas peristiwa pembakaran Al Quran oleh politikus ekstrem kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan. FUI meminta pemerintah Swedia melakukan tindakan hukum kepada pelaku pembakaran Alquran. Kalau Swedia tidak melakukan tindakan itu, maka kita meminta agar Swedia diberikan sanksi oleh PBB karena telah melanggar kesepakatan bersama tentang resolusi Islamophobia.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Peserta aksi dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) menggelar aksi damai di Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Jumat (3/2/2023). Pada aksi damai ini FUI menyuarakan Aksi Bela Quran atas peristiwa pembakaran Al Quran oleh politikus ekstrem kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan. FUI meminta pemerintah Swedia melakukan tindakan hukum kepada pelaku pembakaran Alquran. Kalau Swedia tidak melakukan tindakan itu, maka kita meminta agar Swedia diberikan sanksi oleh PBB karena telah melanggar kesepakatan bersama tentang resolusi Islamophobia.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Massa 'Aksi Bela Alquran' meminta agar Pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas terhadap pembakaran Alquran di Swedia, Belanda, termasuk di Denmark. Yakni, dengan mengusir duta besar dari ketiga negara tersebut dari Indonesia. 

"Pemerintah Indonesia juga diminta untuk mengambil sikap untuk mengusir duta besar Swedia, Belanda dan Denmark," kata Ketua Presidium Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY, Ustaz Syukri Fadholi saat menyampaikan orasi di Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta, Jumat (3/2/2023). 

Baca Juga

Aksi Bela Alquran tersebut digelar di Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta, dan mengutuk keras pembakaran Alquran di Swedia, Belanda, dan Denmark. Pembakaran Alquran di negara-negara tersebut dikatakan sebagai aksi yang keji dan menghina Alquran yang merupakan Kitab Suci umat Islam. 

Ustaz Syukri dalam orasinya mengapresiasi pemerintah Indonesia yang memanggil dan menegur duta besar Swedia. Meski begitu, katanya, pemanggilan tersebut tidak cukup. 

"Karena Swedia masih membiarkan aksi serupa berlanjut, dan tidak ada sanksi hukum kepada pelaku penghinaan Alquran," ujar Ustaz Syukri. 

Untuk itu, ia meminta agar pemerintah mengusir duta besar dari Swedia, Belanda, dan Denmark. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga diminta untuk menutup kantor kedutaan besar Indonesia di tiga negara tersebut. 

"Pemerintah Indonesia juga diminta untuk mengambil sikap untuk mengusir duta besar Swedia, Belanda dan Denmark, serta menutup kantor kedutaan besar ketiga negara tersebut," tegasnya. 

Sementara itu, Ustaz Puji Hartono juga menyampaikan orasinya dalam Aksi Bela Alqur'an tersebut. Ia menyebut bahwa umat aksi pembakaran Alquran membuat umat muslim marah, tidak hanya di Indonesia, namun juga di negara lainnya. 

"Yang merasa punya iman dalam dadanya dan merasa muslim, parti akan marah kalau Alquran dibakar, diinjak-injak, disobek-sobek. Kita marah karena ada orang yang seenaknya melecehkan Alquran," kata Ustaz Puji. 

Ustaz Puji juga menekankan agar umat Islam bersatu untuk melawan perbuatan keji tersebut, dan mengutuk orang-orang yang melecehkan Alquran. 

"Mari kita senantiasa rapatkan barisan, kita hormati Alquran dan kita lawan orang-orang yang melecehkan kehormatan Alquran," katanya. 

 

photo
Infografis Nuzulul Quran, Malam Turunnya Alquran pada Nabi Muhammad - (Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement