REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi mengatakan, produksi susu segar yang dikelola oleh pihaknya mencapai 2.200 ton per hari atau 803 ribu ton per tahun. Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 30 persen atau 660 ton per hari.
Penurunan produksi susu segar ini disebabkan oleh berkurangnya populasi sapi perah akibat Penyakit Mulu dan Kuku (PMK). Ia menjelaskan jumlah sapi perah yang terpapar PMK di Jawa Barat mencapai 11 ribu ekor.
“Penambahan jumlah populasi sapi untuk meningkatkan produktivitas susu nasional,” katanya, Jumat (3/2/2023).
Ia menambahkan, jumlah produksi susu segar GSKI saat ini sebanyak 1.540 ton per hari atau 562 ton per tahun. Oleh karena itu, penambahan populasi sapi perah melalui importasi menjadi hal yang mendesak dilakukan demi meningkatkan produksi susu nasional.