REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan hujan deras yang mengguyur daerah ini pada Kamis (2/2) malam menyebabkan tanah longsor hingga menimpa dapur rumah di wilayah Kaligatuk, Desa Srimulyo.
"Hujan deras membuat air masuk ke dalam rongga-rongga tebing dekat rumah, sehingga tebing tidak kuat menahan air kemudian terjadi longsor," kata Kepala Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bantul Sulistiyana dalam pesan tertulisnya di Bantul, Jumat (3/2/2023).
Longsor menimpa rumah milik warga Pardi Rejo di Dusun Kaligatuk, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan tersebut dilaporkan terjadi pada 2 Februari sekitar pukul 20.30 WIB, kemudian tim asesmendari BPBD Bantul tiba di lokasi pada Jumat (3/2) pukul 12.35 WIB.
Di dalam bangunan rumah tersebut, terdapat satu keluarga dengan dua jiwa, yaitu Pardi Rejo (71) dan Ngadiyem (69). Namun, tidak ada atau nihil korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Kronologi kejadian ketika itu terjadi hujan deras di wilayah Desa Srimulyo, Piyungan dengan curah hujan sangat tinggi, hingga kemudian air hujan masuk ke dalam rongga-rongga tebing.
"Derasnya air dan banyaknya debit air mengakibatkan tebing tidak kuat menahan dan terjadi longsor menimpa dapur milik Pak Pardi Rejo, atas kejadian tersebut pemilik rumah melaporkan ke BPBD Bantul," katanya.
Berdasarkan hasil asesmen di lokasi kejadian, BPBD Bantul mencatat luas keseluruhan bangunan rumah yaitu delapan meter kali 12 meter, sementara ukuran bangunan dapur yang rusak enam kali dua meter.
"Detail kerusakan pada atap sebagian, gedhek (anyaman) bambu penutup dapur, alat-alat masak, ayam peliharaan tertimpa, usuk dan reng bambu, dan genteng kripik kurang lebih 100 biji. Estimasi kerusakan sekitar Rp5 juta," katanya.
Sejauh ini yang telah dilakukan petugas BPBD, relawan forum Pengurangan resiko bencana (FPRB) Bantul bersama masyarakat setempat adalah kerja bakti pembersihan longsoran tanah di sekitar rumah terdampak.