REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seluruh Indonesia bertemu di Samarinda, Kalimantan Timur, selama tiga hari pada 2-4 Februari untuk persiapan menjaring calon mahasiswa baru dengan mengoptimalkan peran kehumasan.
"Terdapat dua jenis seleksi yang dibuka di lingkungan PTKIN tahun ini, yakni Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan seleksi untuk Ujian Masuk (UM-PTKIN)," ujar Ketua Panitia Nasional SPAN UM-PTKIN Imam Taufiq di Samarinda, Jumat (3/2/2023).
SPAN merupakan seleksi nasional calon mahasiswa baru PTKIN berdasarkan prestasi akademik dengan sasaran siswa di sekolah umum, madrasah, maupun dari pondok pesantren yang akan lulus SMA atau yang sederajat pada 2023.
Tahapan seleksi meliputi pendaftaran di sekolah pada 17 Januari hingga 13 Februari, pendaftaran siswa pada 16 Februari hingga 4 Maret, dan hasil seleksi akan diumumkan pada 3 April 2023.
Seluruh proses pendaftaran dan pengumuman dilakukan secara daring melalui aplikasi Pusaka Kemenag tanpa biaya, sedangkan aplikasi Pusaka Kemenag bisa diunduh di Play Store melalui Android maupun App Store (iOS).
Untuk seleksi UM-PTKIN, lanjutnya, merupakan seleksi berbiaya bagi calon mahasiswa baru, yakni peserta UM-PTKIN dari siswa yang lulus tahun 2021, 2022, dan 2023.
Pada 2023 ini terdapat 59 PTKIN yang menyelenggarakan UM-PTKIN, yakni terdiri dari 30 universitas, 24 IAIN (Institut Agama Islam Negeri), dan 5 STAIN (Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri).
Untuk bisa merekrut calon mahasiswa secara kuantitas maupun kualitas, kata Imam, diperlukan keahlian dan inovasi dari Bidang Humas PTKIN, sehingga melalui sosialisasi ini ia berharap kreativitas Humas PTKIN lebih meningkat dalam mengemas berbagai informasi dan ajakan bagi calon mahasiswa.
Senada dengan Imam, Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda Prof Dr Mukhamad Ilyasin, dalam Sosialisasi SPAN - UM-PTKIN dengan Humas PTKIN ini juga menyatakan peran humas sangat penting dalam menggelorakan keunggulan, fasilitas, dan keberhasilan perguruan tinggi.
Untuk itu ia mengapresiasi kegiatan nasional yang digelar di Samarinda ini, sehingga sebagai tuan rumah ia merasa bersyukur dan berharap memperoleh wawasan baru, karena pertemuan dengan humas se-Indonesia ini juga diyakini terjadi saling tukar informasi kehumasan dari daerah satu dengan daerah lainnya agar terjadi kolaborasi.