Jumat 03 Feb 2023 20:30 WIB

Survei: Jumlah Muslimah India yang Belajar di Perguruan Tinggi Lebih Banyak dari Muslim

Terjadi penurunan pendataran Muslim di perguruan tinggi yang cukup signifikan

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Muslimah India. Terjadi penurunan pendataran Muslim di perguruan tinggi yang cukup signifikan
Foto: EPA-EFE/JAGADEESH NV
Ilustrasi Muslimah India. Terjadi penurunan pendataran Muslim di perguruan tinggi yang cukup signifikan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Jumlah Muslimah India yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi lebih banyak dibanding pria Muslim. 

Berdasarkan survei pemerintah India tentang Pendidikan Tinggi Seluruh India (AISHE) periode 2020-2021 menyebutkan bahwa lebih banyak Muslimah ditemukan  terdaftar di lembaga pendidikan tinggi daripada pria Muslim.

Baca Juga

Seperti dilansir the Wire pada Kamis (2/1/2023) secara khusus, 503 siswa dari setiap 1.000 siswa Muslim di perguruan tinggi adalah perempuan. 

Di India, pendidikan tinggi dapat didefinisikan sebagai program sarjana dan gelar lainnya, diploma, dan sertifikat.

Data ini datang berbulan-bulan setelah negara melihat pergolakan karena Karnataka memutuskan untuk melarang jilbab di ruang kelas, hal itu memaksa banyak Muslimah keluar dari lembaga pendidikan mereka. 

Pengadilan tinggi Karnataka akhirnya menguatkan larangan tersebut. Mahkamah Agung, saat mempertimbangkan permohonan terhadap perintah ini, memberikan putusan 

Temuan AISHE juga muncul di tengah penurunan keseluruhan jumlah Muslim di pendidikan tinggi selama pandemi. 

Sekitar 4,6 persen dari total siswa di perguruan tinggi adalah Muslim pada 2020-2021, dibandingkan dengan 5,5 persen pada tahun sebelumnya. 

Di Uttar Pradesh, 54 persen Muslim yang mendaftar untuk pendidikan tinggi di negara bagian adalah perempuan. 

Ini menjadikan Uttar Pradesh satu-satunya negara bagian yang memiliki lebih banyak  Muslimah daripada pria di pendidikan tinggi. Negara bagian lain dengan temuan serupa adalah Madhya Pradesh, Karnataka, Maharashtra, Tamil Nadu, dan Rajasthan. Semuanya memiliki antara 43 dan 49,5 persen bagian perempuan di antara siswa Muslim. 

Salah satu alasan mengapa lebih banyak Muslimah yang mengenyam pendidikan tinggi daripada laki-laki adalah karena penurunan pendaftaran perempuan lebih sedikit dibandingkan dengan penurunan pendaftaran laki-laki selama pandemi. 

Pendaftaran untuk Muslim turun 8,8 persen menjadi 0,95 juta selama periode 2020-2021, sedangkan untuk wanita Muslim, pendaftaran berkurang dengan jumlah yang lebih rendah (8,3 persen) menjadi 0,97 juta.

Selain itu, partisipasi perempuan Muslim dalam pendaftaran telah meningkat dari 2012 hingga 2020, berdasarkan analisis data dari laporan sebelumnya.

Laporan 2019-2020 menunjukkan pangsa 50,2 persen, yaitu 49,3 persen pada 2018-19, dan 46 persen pada 2012-13. 

Faktor potensial lain yang dapat menjelaskan tren ini adalah meningkatnya pentingnya mendidik anak perempuan yang mencengkeram wilayah di seluruh dunia, seperti Asia Barat, wilayah Asia-Pasifik, dan Afrika Utara, menurut Pew Research Center yang berbasis di Washington. 

Baca juga: Mualaf Prancis William Pouille, Kecintaannya kepada Arab Saudi Mengantarkannya ke Islam

Pada Desember 2016, Pew Research mengatakan bahwa “Wanita Muslim pada umumnya memperoleh pendidikan lebih cepat daripada pria Muslim, sehingga mempersempit kesenjangan gender”. Perubahan pandangan ini dapat dikaitkan sebagai alasan di balik pola ini yang disaksikan di seluruh dunia.  

Wawasan lebih lanjut dapat ditemukan saat menyelidiki laporan di tingkat nasional. Misalnya, estimasi total pendaftaran di perguruan tinggi naik 7,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Itu mencapai 41,4 juta pada 2020-2021 di semua kategori. Kerala memiliki pangsa perempuan tertinggi dalam pendidikan tinggi (60,1 persen) di antara negara bagian, bersama dengan 66,4 persen untuk Ladakh dan 78,5 persen untuk Lakshadweep dari Wilayah Persatuan. 

Meskipun komunitas minoritas yang berhasil masuk ke lembaga pendidikan tinggi menempati bagian pendaftaran yang lebih kecil, masih ada harapan bahwa perempuan memiliki bagian yang lebih tinggi di antara mereka.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement