REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat pesawat ingin lepas landas, pramugari atau pramugara selalu mengecek kursi penumpang. Jika masih ada yang dalam posisi bersandar, awak kabin akan meminta penumpang menegakkan sandaran kursinya.
Hal itu dilakukan demi alasan keamanan. Dalam akun media sosial @thevictorialeightproject, seorang pramugari menjelaskan mengapa penumpang tidak dapat merebahkan kursi mereka pada waktu-waktu tertentu karena hal itu dapat menjadi masalah besar bagi penumpang. Dalam sebuah video yang dibagikan ke situs media sosial, dia memberi tahu 80 ribu pengikutnya bahwa kursi yang direbahkan dapat menjebak penumpang lain di dalam pesawat jika terjadi keadaan darurat.
Victoria merupakan pramugari yang berbasis di San Francisco. "Jika suatu saat lepas landas atau mendarat dan pesawat perlu melakukan pendaratan darurat dan evakuasi, akan ada masalah besar jika Anda membiarkan kursi Anda bersandar," kata dia dikutip dari laman Daily Record, Jumat (3/2/2023).
Dia menyebut, mungkin tidak menjadi masalah bagi penumpang yang menyenderkan sandaran kursi karena memiliki cara mudah untuk keluar dari barisnya ke pintu keluar. "Tetapi penumpang yang duduk di belakang Anda dan baris di belakang Anda akan mengalami kesulitan karena tempat duduk Anda menyender ke mereka sehingga mereka mungkin tidak bisa keluar," jelasnya.
Victoria melanjutkan, "Jika Anda berpikir 'itu bukan masalah saya, saya bisa keluar dengan baik', bayangkan jika orang yang duduk di depan Anda membiarkan kursinya bersandar. Jadi bantulah kami dan jaga tempat duduk Anda dalam posisi tegak dan terkunci saat lepas landas dan mendarat. Selamat terbang," ujarnya.