REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS — Maraknya isu soal penculikan anak menjadi perhatian Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Terlebih ada kejadian di SDN 1 Mekarjadi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, di mana seorang siswa dikabarkan sempat diajak oleh orang yang tidak dikenalnya.
Disdik Kabupaten Ciamis pun mengimbau pihak sekolah untuk waspada. “Kami sudah membuat surat edaran,” kata Kepala Disdik Kabupaten Ciamis Asep Saeful Rahmat, saat dikonfirmasi Republika, Jumat (3/2/2023).
Surat edaran itu ditujukan kepada seluruh kepala satuan pendidikan tingkat PAUD, TK, dan SD di Kabupaten Ciamis. Ada sejumlah poin dalam surat edaran itu. Asep mengatakan, salah satunya pihak sekolah diminta meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungannya masing-masing.
Disdik menyoroti soal keberadaan orang tidak dikenal di lingkungan sekolah. Apabila ada orang tak dikenal masuk ke lingkungan sekolah, kata Asep, pihak sekolah diminta langsung menanyakan maksud dan tujuan orang tersebut.
Begitu juga terkait orang yang hendak menjemput siswa di sekolah. Asep mengatakan, pihak sekolah mesti tanggap apabila ada siswa yang akan dijemput oleh orang yang tidak dikenalnya. Pihak sekolah diminta ekstra dalam melakukan pengawasan di lingkungan sekolah. “Apabila ada yang mencurigakan, pihak sekolah harus segera lapor ke petugas keamanan,” kata dia.
Ihwal kejadian di SDN 1 Mekarjadi, Polres Ciamis masih melakukan pendalaman. Kepala Polres (Kapolres) Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro, pada Jumat (3/2/2023), mengatakan, kejadian di SDN 1 Mekarjadi itu belum dipastikan upaya penculikan anak. “Kami masih dalami motif, tujuannya apa. Karena informasi awal bahwa orang tidak dikenal yang datang ke sekolah itu kenal dengan keluarga. Jadi, jangan diasumsikan apa-apa dulu. Biarkan kami melakukan pendalaman terlebih dahulu,” ujar dia.
Meski demikian, Kapolres mengapresiasi pihak sekolah yang tanggap melakukan pengawasan terhadap siswa. Sebelumnya, Kepala SDN 1 Mekarjadi, Yudi Kurniawan, menjelaskan, ada seorang perempuan yang masuk ke lingkungan sekolah pada jam istirahat, Rabu (1/2/2023). Perempuan itu masuk ke ruang kelas dan menanyakan alamat salah satu siswa di kelas IV. “Dia sudah menarik tangan dan tas anak, mengajak pulang, sambil menanyakan alamat rumah. Ngakunya keluarganya,” kata Yudi, Kamis (2/2/2023).
Menurut Yudi, siswanya menolak karena tidak mengenal perempuan yang mengajaknya. Sementara siswa lain melaporkan kejadian itu ke ruang guru. Yudi bersama wali kelas IV langsung bergegas ke ruang kelas. “Perempuan itu memang meminta siswa untuk ikut, katanya mau ke rumah siswa itu, tapi tidak tahu alamatnya. Saya tanya anaknya, ternyata tidak kenal. Jadi, saya larang karena sedang sekolah dan ini tanggung jawab kami,” kata dia.
Yudi lalu meminta siswanya yang hendak dibawa itu menyebutkan alamatnya di depan perempuan itu, agar perempuan itu bisa pergi sendiri. Namun, perempuan itu sempat bersikeras mengajak siswanya. “Namun, akhirnya si perempuan itu pergi melalui gerbang depan,” ujar Yudi.