REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya, Mayjen Farid Makruf menyiagakan personel untuk mengantisipasi gesekan massa saat peringatan hari lahir (harlah) 100 tahun atau seabad Nahdlatul Ulama di Stadion Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) pada Selasa (7/2/2023).
Kegiatan itu rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. "Kami memegang komando kendali pengamanan. Tujuannya meminimalisasi hal-hal yang tidak diduga saat kegiatan berlangsung. Kami mengantisipasi gesekan saat terjadi penumpukan massa yang berpotensi menimbulkan konflik," kata Farid di Kota Surabaya, Sabtu (4/2/2023).
Farid menginstruksikan agar setiap daerah membentuk koordinator dengan memastikan jumlah massa yang berangkat mengikuti harlah NU. "Sebaiknya tiba di lokasi jauh-jauh jam sebelum acara dimulai," ujarnya.
Pada rapat koordinasi finalisasi kesiapan peringatan acara puncak harlah seabad NU di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Kamis (3/2/2023), bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto, Farid memastikan kesiapan pengamanan kunjungan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Acara ini akan dihadiri tokoh-tokoh ternama, pejabat negara, serta masyarakat umum. Kami bertanggung jawab dan siap menerima laporan sekaligus melaksanakan pengamanan tamu VVIP demi perayaan 1 abad NU yang berjalan dengan tertib," kata perwira tinggi berdarah Madura tersebut.
Farid juga mengingatkan, permasalahan lain yang perlu diantisipasi adalah sampah. "Karena sejuta orang yang datang nanti tersebar di banyak titik, kami harap panitia telah menyediakan banyak tempat sampah. Kalau tidak, orang akan membuang sampah sembarangan," ujarnya.
"Siapkan tempat sampah dalam bentuk kantong plastik maupun tong sampah. Jangan kalah dengan suporter sepak bola Jepang, setiap selesai pertandingan stadion bersih," ucap Faridam menambahkan.
Mantan Danrem 132/Tadulako tersebut meminta panitia tidak segan memberikan seruan atau imbauan berupa tulisan buang sampah pada tempatnya. "Jangan sampai larut dengan situasi terus lupa pada tugasnya dan ikut menonton. Masalah sampah ini sangat serius lantaran dapat mengganggu lingkungan sekitar," kata Farid.
Selain itu, Farid mengingatkan sirkulasi truk harus diatur jamnya saat keluar masuk mengangkut sampah di stadion. "Oleh karena itu, penting sekali mengatur lokasi dan rute parkirnya. Pastikan armada truk sampah di Sidoarjo ditambah dari daerah lain selama berlangsungnya acara," katanya.