REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pemerintah Bangladesh telah menetapkan biaya untuk paket haji 2023. Jamaah haji harus membayar senilai 683 ribu taka Bangladesh (setara Rp 96.064.250) untuk menunaikan ibadah haji di bawah manajemen pemerintah.

Menurut siaran pers yang ada, keputusan itu disampaikan dalam pertemuan komite eksekutif tentang manajemen haji dengan Ketua Menteri Negara Urusan Agama Md Faridul Haque Khan.

“Pada pelaksanaan ibadah haji 2023, panitia pelaksana penetapan paket haji meninjau pengeluaran di berbagai sektor, termasuk dalam paket haji dan mengambil keputusan. Berdasarkan keputusan tersebut, harga paket haji yang dikelola pemerintah telah ditetapkan sebesar 683 ribu taka,” ujar Khan dalam rilis tersebut dikutip dari BSS News, Sabtu (4/2/2023).

Paket biaya pemerintah ini disebut sudah ditetapkan sesuai dengan harga Tenda Mina kategori C. Berdasarkan kalender bulan, ibadah haji tahun ini diperkirakan akan dilakukan pada 27 Juni.

Lebih lanjut, Faridul mengatakan penyelenggara haji swasta akan membenahi paketnya agar tetap sama dengan paket pemerintah. Fasilitas lain selain lokasi tenda harus dipastikan sesuai dengan paket pengelolaan pemerintah.

Pemerintah Bangladesh telah menandatangani perjanjian bilateral dengan Arab Saudi mengenai haji pada 9 Januari lalu. Menurut perjanjian ini, 127.198 orang Bangladesh dapat melakukan haji tahun ini.

Dari jumlah kuota tersebut, sebanyak 15 ribu orang akan pergi haji di bawah manajemen pemerintah, sementara 112 ribu orang sisanya dapat pergi di bawah manajemen swasta.

Faridul juga mengatakan, sesuai dengan kesepakatan inisiatif rute menuju Makkah, semua jamaah haji akan menyelesaikan proses imigrasi prakedatangan di Dhaka.

Ikuti Whatsapp Channel Republika