Data Sementara, 586 Unit Rumah Rusak Akibat Gempa Garut
Rep: Bayu Adji P/ Red: Yusuf Assidiq
Wabup Garut, Helmi Budiman, meninjau rumah warga yang terdampak gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Sabtu (4/2/2023). | Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut
REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Upaya verifikasi data rumah rusak terus dilakukan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,3 yang mengguncang daerah itu pada Rabu (1/2/2023). Dari pendataan sementara, terdapat 586 unit rumah rusak akibat gempa bumi tersebut.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengakui, terdapat banyak rumah warga yang terdampak akibat gempa bumi itu. Ia menyebutkan, di Desa Padaawas dan Barusari, Kecamatan Pasirwangi, juga terdapat banyak rumah warga yang mengalami kerusakan ringan.
"Saya sudah keliling dan memang banyak yang terdampak, sebagaimana laporan dari desa, kecamatan, kemarin ada (sekitar) 1.300 jiwa yang (terdampak) di daerah Pasirwangi," kata Helmi usai meninjau wilayah Kecamatan Pasirwangi, Sabtu (4/2/2023).
Selain monitoring rumah yang terdampak bencana gempa, Helmi juga langsung memantau pelaksanaan verifikasi. Verifikasi dilakukan oleh tim untuk menilai jumlah kerugian, sekaligus menilai berapa jumlah bantuan yang nantinya akan dibantu oleh pemerintah.
"Besok lusa diharapkan sudah ada data, sehingga jumlah yang dikeluarkan APBD mudah-mudahan akan segera tergambar dan segera akan kita putuskan," kata dia.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman gempa susulan. Terutama bagi warga yang tinggal di rumah yang mengalami kerusakan sedang. Sementara warga yang rumahnya rusak berat diminta mengungsi untuk sementara waktu hingga rumahnya diperbaiki.
Berdasarkan data BPBD hingga Jumat (3/2/2023) malam, total rumah terdampak terdampak gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang berjumlah 586 unit. Sebanyak 442 unit rumah rusak ringan (RR), 122 unit rumah rusak sedang (RS), dan 22 unit rumah rusak berat (RB). Selain itu, terdapat sembilan fasiltas pendidikan.
Namun, tak ada korban jiwa akibat kejadian gempa bumi itu. Sementara jumlah jiwa terdampak sebanyak 1.531 jiwa atau 586 kepala keluarga (KK).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Garut, Daris Hilman, mengatakan, pihaknya masih terus melakukan verifikasi data kerusakan di lapangan. Data itu yang akan dijadikan acuan untuk pemberian bantuan.
"Kalau bantuan logistik sudah kami salurkan melalui camat," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Sabtu.
Daris mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak membuat tempat pengungsian terpusat untuk warga terdampak. Sebagian warga yang rumahnya rusak berat mengungsi di rumah kerabatnya masing-masing. "Di sana kan satu kampung saudara semua. Jadi mengungsi di kerabat masing-masing," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Garut tidak menetapkan status tanggap darurat bencana pascagempa berkekuatan magnitudo 4,3 pada Rabu. Pasalnya, dampak gempa bumi itu dinilai tak mengganggu kehidupan masyarakat secara luas.