Sabtu 04 Feb 2023 17:59 WIB

Saga Ajak Masyarakat Gali Budaya Seni dan Kuliner Khas Pasundan di Sukabumi

Seni di Tanah Pasundan memiliki nilai tinggi di tengah kebudayaan daerah.

Seorang seniman pasundan memberikan workshop seni lukis kepada para peserta, Jumat (3/2/2023).
Foto: Dok. Web
Seorang seniman pasundan memberikan workshop seni lukis kepada para peserta, Jumat (3/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Tanah Pasundan atau Provinsi Jawa Barat memiliki budaya yang beragam, kesenian yang indah serta kuliner khas yang tentunya digemari oleh masyarakat.

Dengan aspek tersebut, Sahabat Ganjar menggelar dua kegiatan yang berkaitan dengan identitas Provinsi Jawa Barat untuk mengenalkan Ganjar Pranowo kepada masyarakat pada Jumat (3/2/2023).

Baca Juga

Adapun daerah yang menggelar kegiatan tersebut mulai dari Kota Bandung dengan Workshop Seni Lukis pada Media Kain dan Sosialisasi Pembuatan Mochi yang berlangsung di Kabupaten Sukabumi.

Pada kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung Ketua DPW Jawa Barat Kamila membeberkan alasannya kenapa memilih Bandung dan Seni Lukis untuk mengenalkan sosok Ganjar Pranowo.

"Masyarakat Bandung menjadikan seni sebagai bagian yang penting dalan hidup mereka," kata Kamila.

Selain itu, Kamila juga menceritakan makna dari seni itu sangat banyak. Maka dari itu, Saga ingin mengeksplor kreatifitas yang dimiliki oleh milenial Kota Bandung.

"Seni dijadikan sebagai ekspresi pribadi yang tak ternilai. Banyak masyarakat yang senang dengan seni di bandung, ini menambah semangat masyarakt ikut kegiatan Sahabat Ganjar," kata Kamila.

Kamila juga menyebutkan, peserta yang hadir memiliki hobi menggambar. Terdapat juga peserta yang ingin belajar dan lebih mengenal seputar seni lukis.

"Rata-rata yang hadir anak muda yang sudah lama berkesenian, terutama melukis. Tapi ada juga yang hadir untuk belajar sembari berkenalan dengan yang lainnya. Jadi ada silaturahminya juga," sebut Kamila.

Adapun materi yang dipaparkan pada Workshop kali ini meliputi teknik, pewarnaan, memilih perpaduan warna dan masih banyak lagi.

Berlanjut di Gor Sukamantri, Sukabumi. Relawan Ganjar ini melakukan workshop pembuatan makanan khas Sukabumi yakni mochi. 

Ketua DPC Sukabumi Asep Effendi menceritakan bahwa mochi adalah makanan khas Sukabumi yang sudah ada sejak lama.

"Mochi menjadi salah satu makanan khas Sukabumi sejak puluhan tahun lalu. Awalnya makanan mochi ini hanya hidangan atau cemilan rumahan saja," ucap Asep Effendi.

Pada kegiatannya, salah satu pembuat mochi pernama Ruhmayanti menyebutkan varian rasa yang ada pada Mochi ini.

"Terdapat rasa cokelat, keju, dan rasa-rasa buah," ujar Ruhmayanti.

Ruhmayanti juga memiliki harapan dengan terselanggaranya kegiatan bersama Sahabat Ganjar di Sukabumi kali ini.

Sebelumnya pada Kamis (2/2/2023), Saga juga menggelar kegiatan di Kabupaten Cianjur dan Kota Ciamis.

Adapun kegiatan yang dilangsungkan adalah membersihkan lingkungan dan rumah ibadah di Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur dan sosialisasi pemantau jentik yang berlangsung di Kecamatan Cimahi, Kota Cimahi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement