REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Presiden Direktur PT Bali Turtle Island Development (BTID) Tuti Hadiputranto meminta agar sampah di TPA Suwung, Denpasar, yang berada di dekat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali dibersihkan.
"Permohonan kita hanya untuk dibersihkan (sampah TPA Suwung), itu kewenangan pemerintah," kata Tuti saat mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Denpasar, Sabtu (4/2/2023).
Untuk diketahui, TPA Suwung yang menjadi tempat pembuangan regional bagi Denpasar dan Badung itu lokasinya berada di sepanjang jalan memasuki KEK Kura-kura Bali di kawasan Pulau Serangan, Denpasar Selatan.
Kepada media, Tuti mengatakan bahwa pihak PT BTID sudah bekerjasama dengan pemerintah dan sudah meminta agar timbunan sampah tersebut dibersihkan, meski hingga saat ini proses pembuangan masih dilakukan lantaran TPST belum beroperasional.
"TPA Suwung merupakan salah satu kerja sama dengan pemerintah yang kita minta untuk segera dibersihkan, karena itu tidak hanya mengganggu kita saja tapi juga semua, baunya sampai ke mana-mana sampai Nusa Dua," ujarnya.
Proyek KEK Kura-kura Bali yang luasnya sekitar 500 hektare itu sendiri diperiksa kesiapannya oleh Menko Perekonomian, di mana saat ini di bagian depan telah dibangun kedai kopi yang mulai beroperasi sebagai percobaan. Pembangunan kawasan yang rencananya akan diisi sekolah internasional, resort, hingga marina ini diharapkan dapat membantu memajukan perekonomian.
"Perjalanan panjang membangun kawasan Kura-kura Bali bersama dengan investor siap kami mulai segera, setelah peraturan pemerintah diterbitkan," ujar Tuti.
Ia berharap agar pembangunan kawasan di Pulau Serangan ini terus didukung agar pembangunan sesuai Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menjadi sukses.
"Pertama, diversifikasi ekonomi, meliputi pariwisata; Kedua, paradigma dan tata kelola pariwisata harus memprioritaskan kesehatan dan keamanan; Ketiga, pariwisata Bali bertransformasi dari mass tourism menjadi quality tourism, mengusung pariwisata berbasis sosial, budaya, dan lingkungan, mewujudkan harmoni dan memuliakan alam," sebutnya.
Ke depan, pihak BTID mengaku akan mengundang para investor untuk melakukan penanaman modal di kawasan Kura-kura Bali, khususnya investasi yang berkelanjutan baik pada sektor pendidikan, kesehatan dan kebugaran serta sektor pariwisata.