Ahad 05 Feb 2023 07:05 WIB

Ditargetkan Juli Beroperasi, Pembangunan LRT Jabodebek Capai 89 Persen

LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Foto udara suasana pembangunan proyek LRT (Light Rail Transit) JABODEBEK di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (22/9/2022). VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan saat ini progres konstruksi pembangunan proyek LRT Jabodebek mencapai 89,11 persen.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Foto udara suasana pembangunan proyek LRT (Light Rail Transit) JABODEBEK di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (22/9/2022). VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan saat ini progres konstruksi pembangunan proyek LRT Jabodebek mencapai 89,11 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan saat ini proses pembangunan LRT Jabodebek terus berlangsung. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan saat ini progres konstruksi pembangunan proyek LRT Jabodebek mencapai 89,11 persen.

"KAI berkomitmen menyelesaikan proyek LRT Jabodebek dengan Good Corporate Governance (GCG)," kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (4/2/2023).

Baca Juga

Dalam pengerjaan pembangunan proyek yang ditargetkan Juli 2023 dapat beroperasi itu, Joni memastikan KAI berkolaborasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek LRT Jabodebek agar dapat dipertanggungjawabkan.

“KAI menggandeng BPKP sehingga semua pengeluaran tentang LRT Jabodebek direview dan KAI mengeluarkan pembiayaan sesuai rekomendasi dari BPKP," jelas Joni.

Dengan begitu, Joni menegaskan semua sudah ditinjau oleh auditor negara. Untuk itu, Joni memastikan pembayaran yang dilakukan KAI kepada kontraktor sudah mempunyai akuntabilitas sesuai governance.

Joni menuturkan, transparansi perusahaan yang dinilai BPKP atas perintah presiden menunjukkan bahwa KAI konsisten dan berkelanjutan dalam menerapkan GCG. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil asesmen GCG 2021 dan penilaian Indonesian Corporate Accountability Index (Icorpax) 2022  yang semuanya dilakukan oleh perwakilan BPKP Jawa Barat dengan capaian nilai sangat baik.

"KAI mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat atas terjalinnya kerja sama yang baik selama ini sehingga diharapkan LRT Jabodebek dapat melayani pelanggan pada waktu yang telah ditentukan,” tutur Joni.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jabodebek, KAI ditugaskan pemerintah yang meliputi penyelenggaraan pengoperasian prasarana dan perawatan prasarana. Begitu juga dengan pengusahaan prasarana termasuk pendanaan pembangunan prasarana Light Rail Transit terintegrasi.

LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. CBTC merupakan sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi sehingga dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.

Dalam satu hari, rata-rata LRT Jabodebek akan beroperasi sebanyak 434 perjalanan dengan kapasitas 1.308 di setiap rangkaiannya. Nantinya, LRT Jabodebek akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 23.27 WIB dengan headway empat menit untuk Stasiun Dukuh Atas ke Cawang serta delapan menit dari Cawang ke Harjamukti dan Cawang ke Jati Mulya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement