REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Depok, Yulia, mewakili Kepala Bappeda Depok mengapresiasi program Laznas BMH ini terutama di sektor gizi.
"Kami mengapresiasi program Laznas BMH yang membantu pemerintah melakukan percepatan penanganan stunting dan kemiskinan. Baik melalui program pendidikan, ekonomi, sosial maupun gizi," ungkapnya usai pertemuan Sinergi & Kolaborasi Program Percepatan Penanganan Stunting yang berlangsung di Bappeda Depok, Rabu (2/2/2023).
Menurut Kepala Departemen Kreatif Laznas BMH Pusat, Rosyandi Santika, sejauh ini BMH terus berupaya ikut serta mendorong Indonesia bebas stunting.
"Satu di antaranya yang rutin secara seremonial kita gelar adalah peringatan Hari Gizi yang memberikan asupan gizi kepada balita, remaja dan para santri. Lebih jauh dengan hadirnya Mobile Gizi Indonesia (Moginesia) program ini akan bergulir sepanjang tahun, guna memberikan dukungan konsumsi bergizi bagi masyarakat melalui penyaluran bantuan sayur hidroponik yang selama ini diproduksi oleh BMH," ungkapnya.
Moginesia diharapkan dapat menjadi kontribusi Laznas BMH dalam membantu pemerintah mencapai target 2024 angka stunting menurun jadi 14 persen dan sukses mencegah angka stunting baru di Indonesia.
Menurut Rosyandi program ini kian mendesak dan penting dilakukan secara sinergis kolaboratif, mengingat pasca pandemi ada 7 juta anak Indonesia mengalami kurang gizi. Ditambah situasi sekarang dunia dibayang-bayangi oleh resesi.
"Apresiasi dari Bappeda Depok bisa menjadi pelecut kita semua terlibat menjawab tantangan stunting ini," tutup Andi.