REPUBLIKA.CO.ID, PARE-PARE -- Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan bersama relawan gabungan berhasil mengevakuasi dua korban yang terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Diketahui, korban pertama merupakan seorang perempuan berinisial F (35) dan korban kedua merupakan seorang laki-laki berinisial R (50). Kedua korban itu ditemukan di Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung Kota, Kota Parepare.
“Alhamdulillah kami mendapatkan laporan di lapangan bahwa tim bersama relawan gabungan berhasil mengevakuasi dua korban terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Parepare. Semoga korban diterima di sisi-Nya dan husnulkhatimah,” tutur Haryo Mojopahit, Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
Kedua korban ditemukan pada Kamis lalu (2/2/2023) pagi, pukul 07.55 WITA dalam kondisi meninggal dunia. Berdasarkan laporan relawan di lokasi, terdapat satu korban lagi yang saat ini masih dalam proses pencarian.
Bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Kota Parepare ini disebabkan oleh curah hujan yang deras disertai angin kencang. Berdasarkan laporan yang diterima oleh tim Dompet Dhuafa, ada empat kelurahan yang terendam banjir, yaitu Kelurahan Lumpue, Kelurahan Watang Bacukiki, Kelurahan Lapadde, dan Kelurahan Lemo. Sedangkan bencana tanah longsor terjadi di wilayah Kelurahan Cappa Galung dan Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.
DMC dan Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan berkomitmen untuk membantu penanganan percepatan respons banjir dan tanah longsor di Kota Parepare. Mulai dari asesmen, evakuasi, hingga manajerial posko penanggulangan bencana.
“DMC Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan bergerak cepat menuju sejumlah lokasi terdampak untuk memberikan bantuan guna percepatan penanganan banjir dan tanah longsor di Kota Parepare. kita doakan semoga banjir segera surut dan masyarakat yang terdampak berada dalam kondisi aman,” terang Syarif selaku Relawan Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan yang berada di lapangan.