REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sepanjang Januari 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada 24 kejadian bencana alam di Kota Bogor. Sebagian besar bencana alam didominasi pohon tumbang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Fresitas, menjelaskan, pada awal 2023 kejadian pohon tumbang menjadi tren bencana di Kota Bogor. Pohon Tumbang terjadi karena adanya peningkatan kecepatan angin dibanding dengan bulan sebelumnya.
“Intensitas hujan sedang yang terjadi pada rentang waktu dari siang hari hingga sore hari menyebabkan beberapa pohon tumbang,” kata Theo, Ahad (5/2/2023).
Lebih lanjut, Theo menyebutkan, selama Januari ada delapan pohon tumbang di Kota Bogor. Salah satu kejadian di antaranya menyebabkan dua kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua terdampak di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Di samping itu, sambung Theo, bangunan roboh juga terjadi di beberapa rumah warga. Dengan jumlah tujuh bangunan roboh dalam sebulan, yang didominasi bagian atap dan tembok rumah.
“Curah hujan dengan intensitas sedang menjadi salah satu faktor penyebab robohnya bangunan rumah warga tersebut,” jelasnya.
Theo mengatakan, selain pohon tumbang dan rumah roboh, ada juga tiga kejadian tanah longsor dan tanah amblas. Satu kebakaran yang ditangani oleh BPBD Kota Bogor dan lima penyelamatan hewan.
Akibat bencana alam, Theo mengatakan, ada 53 orang warga yang berasal dari 16 kepala keluarga (KK) terdampak. Sebab total ada 11 rumah terdampak. “Dengan rincian dua rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang, dan delapan rumah rusak berat,” kata Theo.