REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pembalap Oracle Red Bull Racing Max Verstappen mengungkapkan siapa yang bakal menjadi pesaing terbesarnya di ajang Formula 1 musim 2023.
Pria asal Belanda yang meraih rekor 15 kemenangan dan 454 poin selama musim 2022 itu mengatakan Ferrari sertaMercedes merupakan dua di antaranya. Ia menilai kedua tim memiliki performa yang baik dan cenderung meningkat.
"Saya pikir Ferrari akan kuat, tapi untuk 'seberapa kuatnya' itu sulit dikatakan. Namun, Mercedes telah menunjukkan selama beberapa tahun terakhir bahwa mereka benar-benar kuat dan memiliki sekelompok orang yang hebat," kata Verstappen dikutip dari laman resmi Formula 1, Ahad (5/2/2023).
Lebih lanjut, pembalap berusia 25 tahun itu mengatakan akan memberikan yang terbaik untuk timnya, yang mendominasi musim lalu dengan baik.
Ia juga digadang-gadang dapat menjadi pebalap kelima dalam sejarah F1 yang memenangkan kejuaraan tiga kali berturut-turut. Meski demikian, Verstappen mengaku belum memikirkan soal target gelar ketiga.
"Kami bekerja keras sebagai tim untuk mencoba dan memastikan bahwa kami memiliki kesempatan untuk memperjuangkannya lagi (gelar), tapi hanya waktu yang akan menjawabnya," ujar dia.
"Saya bahkan tidak memikirkan hal-hal seperti itu (gelar ketiga). Karena lebih penting untuk fokus pada mobil dan tim yang kompetitif. Dengan mobil yang kompetitif, hal itu dapat terjadi. Yang penting adalah memastikan mobil melaju dengan baik dan cepat, serta tidak ada masalah," imbuhnya.
Adapun Red Bull Racing telah memperkenalkan RB19 pada Jumat (3/2/2023). Verstappen mengaku ia belum melihat tampilan mobil yang akan ia kendarai di musim ini lebih detil.
"Saya hanya berbicara tentang peningkatan performa dalam hal waktu putaran mobil... Saya hanya ingin mobil yang cepat, dan tidak peduli bagaimana tampilannya bagi saya," kata Verstappen.
Sementara itu, Verstappen akan kembali melaju bersama rekan setimnya Sergio Perez, pebalap cadangan Daniel Ricciardo, dan Ketua Tim Christian Horner di tim Red Bull Racing tahun ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika