Sebuah balon pengintai milik China ditembak jatuh melayang di atas wilayah Samudra Atlantik di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu, (4/2/2023). (FOTO : REUTERS/Randall Hill)
Sebuah balon pengintai milik China melayang di atas wilayah Samudra Atlantik di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu, (4/2/2023). (FOTO : Ikan Chad Via AP)
Jejak pesawat jet mengelilingi balon mata-mata China yang dicurigai saat melayang di atas wilayah Samudra Atlantik di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu, (4/2/2023). (FOTO : REUTERS/Randall Hill)
Sebuah balon besar mata-mata China melayang yang dicurigai dan jejak jet tempur terlihat di bawahnya di atas Samudra Atlantik, di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu, (4/2/2023). (FOTO : Chad Fish via AP)
Warga memotret balon mata-mata Cina yang ditembak jatuh melayang di atas wilayah Samudra Atlantik di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu, (4/2/2023). (FOTO : REUTERS/Randall Hill)
Sebuah balon besar mata-mata China yang ditembak jatuh dan jet tempur terlihat di bawahnya di atas Samudra Atlantik, di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu, (4/2/2023). (FOTO : Chad Fish via AP)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, CAROLINA SELATAN -- Balon mata-mata China saat melayang di atas wilayah Samudra Atlantik di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu, (4/2/2023).
Sebuah jet tempur militer AS F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia yang melakukan penembakan pada pukul 14.39 dengan menggunakan satu rudal udara supersonik AIM-9X.
sumber : REUTERS/Randall Hill, Ikan Chad Via AP
Advertisement