Ahad 05 Feb 2023 14:16 WIB

Di Balik Serangan Mematikan Bom Pakistan dan Apa Arti Sebagian Besar Korban Polisi?

Taliban Pakistan membantah di balik serangan bom mematikan masjid di Peshawar

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas keamanan berkumpul untuk melakukan shalat jenazah petugas polisi yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di dalam masjid, di Peshawar, Pakistan, Senin, (30/1/2023). (Departemen Kepolisian Pakistan via AP)
Foto: Pakistan's Police Department
Petugas keamanan berkumpul untuk melakukan shalat jenazah petugas polisi yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di dalam masjid, di Peshawar, Pakistan, Senin, (30/1/2023). (Departemen Kepolisian Pakistan via AP)

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD – Ledakan bom di masjid markas kepolisian di Pakistan pada Senin (30/1/2023) merupakan yang serangan paling mematikan di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.  Sebanyak 100 orang meninggal dunia dan 225 mengalami luka-luka. 

Polisi kota yang berada di garis depan melawan militan percaya bahwa mereka menjadi sasaran untuk melemahkan semangat mereka. 

Baca Juga

Hal ini karena dari 100 korban yang tewas, sebagian besar adalah anggota pasukan keamanan Pakistan yang sedang sholat. 

Ledakan bom bunuh diri ini terjadi dua bulan setelah Taliban Pakistan meninggalkan gencatan senjata. Sejak saat itu kekerasan meningkat, dengan seringnya serangan terhadap polisi dan tentara.