REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Antropolog sekaligus pengamat Islam asal Boston University Amerika, Prof Robert Hefner mengatakan, di usianya yang ke-100 atau satu abad ini Nahdlatul Ulama (NU) telah membuktikan dirinya sebagai organisasi Islam yang terbesar di dunia. Bahkan, menurut dia, NU kini menjadi organisasi agama paling besar di dunia.
"Jadi Satu Abad ini, NU sebagai organisasi Islam yang terbesar di dunia. Tapi tidak hanya itu, NU kalau nggak salah juga adalah organisasi agama yang terbesar di dunia, agama apapun itu," ujar Prof Robert saat ditemui Republika.co.id usai mengikuti acara "Bincang Media dengan Pakar Hukum Islam" di Hotel Shangri-La Surabaya, Ahad (5/2/2023).
Namun, menurut dia, keistimewaan itu tidak terletak dari segi besarnya saja, tapi NU juga mempunyai tradisi intelektual yang kuat dan keulamaan yang luar biasa. "Tapi kualitasnya bukan disebabkan oleh besarnya. Kualitasnya terjamin oleh kekuatan bahwa NU memiliki akar istimewa," ucap dia.
Prof Robert mengatakan, NU sejak awal telah menunjukkan sebagai organisasi yang mengusung nasionalisme, multi agama, multi etnis, serta tidak sama sekali bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan peradaban Islam.
"Dan mungkin untuk orang Indonesia, ini sebuah kenyataan yang tidak dianggap penting, tapi sebetulnya NU dan komunitas muslim di Indonesia telah memperlihatkan seluruh dunia bahwa sebetulnya kedua realitas Islam dan kebangsaan yang inklusif, tidak bertentangan," kata Prof Robert.
"Jadi visi NU sebetulnya memberikan sumbangan yang sedemikian positif, nah ini sesuatu yang luar biasa istimewa," imbuhnya.
NU didirikan oleh Hadastus Syekh KH Hasyim Asy’ari pada 16 Rajab 1344 Hijriah atau bertepatan dengan 31 Desember 1926. Dalam hitungan kalender hijriah, kini NU telah berusia satu abad. Sedangkan menurut hitungan tahun masehi, NU masih berusia 97 tahun dan akan merayakan resepsinya pada tahun 2026 M mendatang.
Untuk menyemarakkan momentum bersejarah ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Puncak Resepsi Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). Resepsi ini mengangkat tema bertajuk "Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru".
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab dipanggil Gus Yahya mengimbau kepada seluruh warga Nahdliyin dan masyarakat umum untuk hadir ke Sidoarjo. Menurut dia, warga Nahdliyin bisa menghadiri momentum bersejarah ini dengan niat untuk mengambil barokah NU.
“Satu hal yang ingin saya imbaukan khususnya kepada warga NU dan masyarakat yang ingin ikut hadir dalam peringatan Satu Abad NU, khususnya di Sidoarjo. Mari kita laksanakan kegiatan-kegiatan ini dengan niat untuk mengambil barokah dari NU," ujar Gus Yahya saat konferensi pers di Gedung Plaza PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023) lalu.