Senin 06 Feb 2023 08:58 WIB

Pengadilan Spanyol Menangkan Banding Pria Telanjang

Ketelanjangan publik telah legal di Spanyol sejak 1988

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Bendera Spanyol
Bendera Spanyol

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pengadilan tinggi Spanyol telah memenangkan seorang pria dari hukuman denda karena berjalan telanjang di jalan-jalan kota di wilayah Valencia. Lembaga negara itu mengakui "kekosongan hukum" dalam hukum Spanyol tentang ketelanjangan publik.

 

Dalam sebuah pernyataan, pengadilan tinggi Valencia mengatakan, telah membatalkan banding terhadap putusan pengadilan yang lebih rendah. Tindakan itu membatalkan denda yang diberikan kepada pria bernama Alejandro Colomar yang bertelanjang di jalan-jalan Aldaia, sebuah kota di pinggiran ibukota daerah itu.

Pria berusia 29 tahun ini terlihat tiba di pengadilan hanya dengan mengenakan sepasang sepatu hiking sebelum diperintahkan untuk mengenakan lebih banyak pakaian untuk memasuki gedung. Dalam persidangannya, dia berpendapat bahwa denda tersebut melanggar haknya atas kebebasan ideologis.

Colomar mengatakan, keputusannya untuk bertelanjang di depan umum dimulai sejak 2020. Dia mengaku telah menerima lebih banyak dukungan daripada penghinaan ketika berjalan telanjang, meskipun dia pernah diancam dengan pisau.

"Denda itu tidak masuk akal. Mereka menuduh saya eksibisionisme cabul. Menurut kamus yang menyiratkan niat seksual dan (yang) tidak ada hubungannya dengan apa yang saya lakukan," ujar Colomar.

Ketelanjangan publik telah legal di Spanyol sejak 1988. Siapa pun dapat berjalan telanjang di jalan tanpa ditangkap, tetapi beberapa daerah seperti Valladolid dan Barcelona telah memperkenalkan undang-undang wilayah untuk mengatur nudisme, terutama jauh dari pantai. Pengadilan mencatat, bahwa Aldaia tidak memiliki undang-undang yang melarang nudisme tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement