Senin 06 Feb 2023 10:34 WIB

Gebrakan Tangan Dingin Erick Thohir, Putra Sumatra untuk Indonesia

Karakter khas Sumatra hadir di Erick, yaitu berani dan lugas tangani korupsi di BUMN

Momentum pemberian penghargaan Suku Bangsa Batak kepada Erick Thohir. Di bidang infrastruktur, Menteri BUMN Erick Thohir mengemban tugas besar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyambungkan tol Sumatra sepanjang 1.064 kilometer, dari ujung Lampung hingga ke Aceh di ujung barat Indonesia.
Foto: Kementerian BUMN
Momentum pemberian penghargaan Suku Bangsa Batak kepada Erick Thohir. Di bidang infrastruktur, Menteri BUMN Erick Thohir mengemban tugas besar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyambungkan tol Sumatra sepanjang 1.064 kilometer, dari ujung Lampung hingga ke Aceh di ujung barat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, Muhammad Nursyamsi/Wartawan Republika

Sebagai pulau kedua terbesar di Indonesia setelah Papua, tanah Sumatra sejak dulu dikenal telah melahirkan banyak tokoh bangsa. Sekadar menyebut beberapa diantaranya, ada Wakil Presiden pertama RI Muhammad Hatta yang berasal dari Sumatra Barat, Jenderal AH Nasution (Sumatera Utara), Cut Nyak Dhien (Aceh), Fatmawati istri Soekarno (Bengkulu), Adenan Kapau Gani (Sumatera Selatan), hingga Raden Inten di Lampung. 

Baca Juga

Sejumlah literatur menyebut Sumatra berarti tanah emas atau negeri emas. Kemilau emasnya bahkan tercatat dalam naskah kuno Yunani, Periplous tes Erythras Thalasses. 

Kini, pulau dengan jumlah penduduk kedua terbesar di Indonesia itu melahirkan seorang tokoh transformasi untuk Indonesia. Namanya Erick Thohir. Dari Sumatra kilau cahayanya menerangi sekujur Indonesia. 

Darah Sumatra di tubuh Erick Thohir datang dari ayahnya yang berasal dari Gunung Sugih di Lampung Tengah. Dari sang ayah, Mochamad Thohir, Erick mewarisi semangat kerja keras dan kegigihan. 

Bagaimana tidak, berasal dari keluarga miskin, Mochamad Thohir merantau di usia remaja, pernah merasakan kerasnya kehidupan jalanan, hingga meraih sukses dalam karir profesionalnya. Sang ayah pula yang menanamkan pentingnya melibatkan hati nurani dan nilai-nilai moral dalam setiap tindak-tanduk Erick Thohir.

Karakter khas orang Sumatra juga menjelma dalam diri Erick Thohir. Dia pemberani, lugas dan tidak bertele-tele, juga tidak setengah-setengah dalam bekerja. Dia juga terkenal bertangan dingin dalam menangani korporasi. 

Itu sebabnya, ketika ditunjuk sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejak 2019,  menunjukkan tajinya. Ia menggebrak dengan melakukan transformasi BUMN, mengubah wajah BUMN yang sebelumnya lekat dengan stigma korup menjadi lebih transparan. 

Erick melaporkan korupsi di tubuh BUMN dan melahirkan kebijakan yang berpihak pada ekonomi kerakyatan seperti yang dicita-citakan oleh Muhammad Hatta, Wakil Presiden pertama Indonesia yang juga salah satu tokoh idola Erick. 

 Erick juga mewujudkan holding BUMN yang telah lama hanya menjadi sekadar wacana tanpa realisasi. Pembentukan holding BUMN dalam klaster sejenis bertujuan menciptakan efisiensi kerja. 

Hasilnya, dalam tiga tahun terakhir, BUMN memberi kontribusi Rp 68 triliun dalam tiga tahun terakhir, yaitu dari Rp 1.130 triliun pada sebelum Covid-19 menjadi Rp 1.198 triliun.

Pengakuan atas kinerja Erick Thohir datang dari sejumlah lembaga. Akhir tahun lalu, ia dinobatkan sebagai Menteri Terbaik 2022 oleh media CNBC Indonesia lantaran dinilai berkontribusi besar bagi pemulihan ekonomi Indonesia di tengah ancaman pandemi Covid-19.  

Pengakuan juga datang dari media Rakyat Merdeka yang menobatkan Erick sebagai "Tokoh Pemulihan dan Transformasi BUMN". 

Apresiasi juga datang dari Bank Dunia. Dalam laporan pada April 2022, Bank Dunia menilai BUMN di Indonesia berperan penting dalam mengatasi pandemi dan meringankan beban masyarakat, antara lain membantu memberikan listrik bersubsidi kepada 30 juta pelanggan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement