REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Harga tomat yang dijual di Pasar Induk Sayuran Patrol, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dikabarkan anjlok. Kondisi harga itu disebut terkait dengan stok tomat yang melimpah.
Menurut Slamet, salah satu pedagang sayuran di Pasar Induk Sayuran Patrol, saat ini harga tomat hanya Rp 2.000 per kilogram. Adapun sebelumnya Rp 5.000. “Harga tomat turun drastis, sudah seminggu ini,” kata dia, Senin (6/2/2023).
Slamet mengatakan, anjloknya harga ini karena stok tomat melimpah. Berdasarkan informasi yang didapatnya, kata dia, panen raya tomat terjadi secara bersamaan di sejumlah daerah produsen, seperti di Kabupaten Majalengka, Garut, Kabupaten Bandung, dan Indramayu. “Daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur juga infonya lagi panen tomat, makanya harganya turun karena stok melimpah,” ujar Slamet.
Pedagang lainnya, Iyan, menduga, panen raya tomat terjadi bersamaan di beberapa daerah karena petani tergiur dengan kondisi harga pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Kala itu, menurut dia, di daerah produsen petani jarang menanam tomat, sehingga harga komoditas tersebut di pasaran naik hingga Rp 15 ribu per kilogram.
Normalnya, harga tomat di bawah Rp 10 ribu per kilogram. “Nah, kalau Februari tahun sekarang, justru sebaliknya. Stok melimpah, sampai harganya jadi anjlok,” kata Iyan.
Ibu rumah tangga di Kecamatan Patrol, Marina (43 tahun), menilai, turunnya harga tomat menjadi penghibur di saat sejumlah komoditas lain harganya naik. Seperti beras medium, yang kini harganya sekitar Rp 12.000-12.500 per kilogram. Adapun beras premium berkisar Rp 13 ribu-14 ribu per kilogram.
Sementara bawang merah harganya saat ini sekitar Rp 44 ribu per kilogram. “Lumayanlah, setidaknya ada harga sayuran yang turun. Semoga beras dan bawang merah juga ikut segera turun harganya,” ujar Marina.