Senin 06 Feb 2023 10:55 WIB

Pemerintah Tawarkan Penyelidikan Dokumen Rahasia di Rumah Trump-Biden ke Kongres AS

Para pejabat AS menawarkan para pemimpin kongres tentang penyelidikan dokumen rahasia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Presiden AS Joe Biden menanggapi pertanyaan dari media tentang dokumen rahasia gelombang kedua yang ditemukan oleh para pembantunya, menyusul sambutannya tentang ekonomi di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di kampus Gedung Putih di Washington, DC, AS, 12 Januari 2023 Kumpulan dokumen rahasia kedua ditemukan di garasi kediaman presiden di Delaware, kata Gedung Putih pada 12 Januari.
Foto: EPA-EFE/SHAWN THEW
Presiden AS Joe Biden menanggapi pertanyaan dari media tentang dokumen rahasia gelombang kedua yang ditemukan oleh para pembantunya, menyusul sambutannya tentang ekonomi di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di kampus Gedung Putih di Washington, DC, AS, 12 Januari 2023 Kumpulan dokumen rahasia kedua ditemukan di garasi kediaman presiden di Delaware, kata Gedung Putih pada 12 Januari.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pejabat Amerika Serikat (AS) telah menawarkan kepada para pemimpin kongres tentang penyelidikan terhadap dokumen-dokumen rahasia yang ditemukan di kediaman mantan presiden Donald Trump di Florida serta rumah Presiden Joe Biden di Delaware. Pengarahan bisa dilakukan paling cepat pekan ini.

Sebanyak tiga orang yang mengetahui masalah ini mengonfirmasi bahwa pengarahan kongres ditawarkan kepada Gang of Eight atau para pemimpin Republik dan Demokrat dari House dan Senat dan dari kedua komite intelijen. Orang-orang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah intelijen.

Kepala Komite Intelijen  House of Representatives Mike Turner mengatakan kepada NBC "Meet the Press" pada Ahad (6/2/2023), bahwa pemerintah memberi tahunya akan memberi pengarahan tentang dokumen minggu ini. “Pemerintahan ini perlu memahami bahwa kami memiliki masalah mendesak keamanan nasional,” kata Turner.

Senator Mark Warner dan Marco Rubio yang merupakan ketua dan wakil ketua Komite Intelijen Senat meminta akses tersebut dalam sebuah surat kepada Jaksa Agung Merrick Garland dan Direktur Intelijen Nasional Avril Haines pekan lalu.

Setelah enam bulan setelah agen federal pertama kali melakukan penggeledahan di rumah mantan presiden, Gedung Putih menghadapi tekanan bipartisan untuk berbagi hasil temuan. Anggota parlemen mengatakan, mereka khawatir tentang potensi kerusakan keamanan nasional dan sumber intelijen. Terdapat penasihat khusus terpisah sedang menyelidiki dokumen yang ditemukan milik Trump dan Biden.

Pejabat AS telah menolak untuk menjawab sebagian besar pertanyaan di depan umum atau pribadi tentang apa yang ditemukan. Mereka beralasan penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung dan penilaian risiko terpisah dari kemungkinan kerusakan pada sumber intelijen.

Departemen Kehakiman mengatakan, sekitar 300 dokumen dengan tanda rahasia, termasuk di tingkat sangat rahasia, telah ditemukan dari Mar-a-Lago usai Trump meninggalkan Gedung Putih. Agustus lalu, agen FBI mengeksekusi surat perintah penggeledahan di properti tersebut setelah mengembangkan bukti bahwa Trump dan perwakilannya belum mengembalikan semua file rahasia.

Materi yang diambil pada saat itu mencakup sekitar 13 ribu dokumen pemerintah, termasuk sekitar 100 tanda klasifikasi. Beberapa materi sangat sensitif sehingga jaksa Departemen Kehakiman dan penyelidik kontra intelijen FBI memerlukan izin keamanan tambahan untuk meninjaunya.

Penasihat khusus Jack Smith  sedang menyelidiki apakah akan mengajukan tuntutan terhadap Trump atau siapa pun yang terkait dengan dokumen tersebut. Jaksa telah mengungkapkan bahwa mereka sedang menyelidiki kemungkinan pelanggaran terhadap berbagai undang-undang pidana, termasuk penyimpanan informasi dan penghalang pertahanan nasional yang disengaja. Dewan juri di Washington telah mendengarkan bukti dan jaksa federal telah mewawancarai beberapa rekan Trump. Tidak jelas berapa lama lagi penyelidikan itu akan berlangsung.

Sedangkan dalam kasus Biden, pengacara presiden AS mengatakan, mereka menghubungi pihak berwenang setelah pertama kali menemukan sejumlah kecil dokumen dengan tanda rahasia pada 2 November 2022. Dokumen ini berada di lemari terkunci di Penn Biden Center for Diplomacy and Global Engagement. Dokumen-dokumen itu ditemukan saat pengacara Biden sedang membersihkan kantor.

Kumpulan dokumen kedua ditemukan di ruang penyimpanan di garasi Biden dekat Wilmington, Delaware. Dokumen lain berjumlah enam halaman juga ditemukan terletak di perpustakaan pribadi Biden di rumahnya.

Agen FBI pada 20 Januari menemukan enam item tambahan yang berisi dokumen dengan tanda rahasia dan juga memiliki beberapa catatan tulisan tangan Biden. FBI kemudian menggeledah rumah liburan Biden di Delaware tetapi tidak menemukan dokumen rahasia.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement