REPUBLIKA.CO.ID,Siapakah Raja Namrud, musuh Nabi Ibrahim yang mengajak untuk menyekutukan Allah?
Melansir laman aboutislma.net, enam hal terkait Raja namrud yang disebut sebagai musuh nabi Ibrahim yang mengajak untuk menyekutukan Allah SWT, diantaranya,
Pertama, Cicit Nabi Nuh A.S
Menurut Ibnu Katsir menyebut bahwa yaja yang bermusuhan dengan Ibrahim adalah Raja Namrud bin Kanaan bin Kush bin Sam bin Nuh, seperti yang dikatakan Mujahid. Juga dikatakan bahwa dia adalah Namrud, putra Falikh, putra `Abir, putra Shalikh, putra Arfakhshand, putra Sam, putra Nuh.
Kedua, seorang Raja yang tiran
Mujahid berkata, “Raja-raja yang memerintah bagian timur dan barat dunia ada empat, dua beriman dan dua kafir. Adapun dua raja yang beriman, mereka adalah Sulaiman bin Dawud dan DzulQarnain. Adapun dua raja yang tidak beriman, mereka adalah Namrud dan Nebukadnezar.”
Ketiga, alkitab menyebutnya Kalhu di masa Asyur (Irak kuno)
Namrud dikenal sebagai Kalhu di zaman Asyur sebagaimana disebutkan dalam Alkitab membahas “kota besar” Calah—sama seperti Kalhudan bagaimana “pemburu perkasa” Namrud mendirikan dinasti Asyur. Menurut Washington Post, Penemuan di Namrud telah digambarkan sebagai salah satu penemuan arkeologi Mesopotamia kuno yang paling signifikan.
Keempat, dipuja seperti dewa
Menurut beberapa catatan, Namrud dipuja seperti dewa, tetapi bagi yang lain, dia hanyalah seorang manusia yang menantang Tuhan.
Kelima, dikenal sombong karena bisa memutuskan hidup dan mati seseorang
Antara Nabi Ibrahim (saw) dan Namrud terjadi perdebatan yang diceritakan dalam Alquran surat Al baqarah ayat 258,
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ ۖ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah menganugerahkan kepadanya (orang itu) kerajaan (kekuasaan), (yakni) ketika Ibrahim berkata, “Tuhankulah yang menghidupkan dan mematikan.” (Orang itu) berkata, “Aku (pun) dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Kalau begitu, sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur. Maka, terbitkanlah ia dari barat.” Akhirnya, bingunglah orang yang kufur itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
Keenam, kematiannya karena nyamuk
Diriwayatkan bahwa Allah mengirim seorang malaikat ke Namrud, memerintahkannya untuk percaya kepada Allah, tetapi dia menolak. Malaikat memanggilnya untuk percaya kedua kalinya, dan dia menolak lagi; lalu untuk ketiga kalinya, dan dia tetap menolak.
Malaikat itu berkata, “Kumpulkan pasukanmu dan aku akan mengumpulkan pasukanku.” Namrud mengumpulkan pasukannya pada saat matahari terbit, dan Allah mengirimkan nyamuk kepadanya, yang jumlahnya sangat banyak, sehingga orang-orang dari pasukan itu bahkan tidak dapat melihat matahari.
Kemudian Allah memberikan kekuatan kepada nyamuk atas mereka: mereka memakan daging dan darahnya, meninggalkannya sebagai tulang belulang. Salah satu nyamuk itu masuk ke lubang hidung raja (Nimrud). Allah menghukumnya dengan itu, dan dia sangat kesakitan sehingga dia terus membenturkan kepalanya ke benda-benda (berharap untuk membuat nyamuk keluar atau hanya karena kegilaan yang diakibatkan oleh rasa sakitnya) sampai dia akhirnya mati.
Sumber: