REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Balai Ternak Baznas di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Melalui program Balai Ternak, Baznas memiliki tujuan untuk membantu mustahik menjadi peternak yang mandiri secara ekomomi, agar bisa menjadi muzaki yang memiliki sumber penghasilan tetap serta taat beragama.
Peluncuran Balai Ternak Baznas Bojonegoro dilakukan di Kandang Kelompok Jadid Farm, Dusun Kayen, Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (6/2/2023), dengan dihadiri Pimpinan Baznas RI Pembina Wilayah Jawa Timur, Kolonel (Purn) Caj Drs. Nur Chamdani; Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian, Saidah Sakwan MA.; Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah; dan jajaran terkait.
Pimpinan Baznas RI Pembina Wilayah Jawa Timur, Kolonel (Purn) Caj Drs. Nur Chamdani, menyebutkan pada Program Balai Ternak ini, Baznas bersama muzaki yang telah menyisihkan sebagian hartanya, memiliki semangat besar untuk memberdayakan mustahik, agar bisa terbebas dari kemiskinan. Seperti program pemberdayaan Baznas lainnya, Baznas tak hanya memberikan bantuan modal, namun terus membersamai para mustahik dengan pendampingan dan pelatihan, agar bisa mencapai hasil maksimal.
"Baznas mengajak mustahik untuk bersungguh-sungguh menjalankan program ini, demi tumbuh bersama mencapai kesejahteraan. Program Balai Ternak Baznas akan memberi banyak manfaat untuk para mustahik," ucap Nur Chamdani, dalam siaran persnya.
Balai Ternak Baznas Kabupaten Bojonegoro telah memulai aktivitasnya sejak 5 Desember 2022 lalu, dengan nama kelompok “Jadid Farm”. Jumlah peternak yang didampingi sebanyak 20 orang. Tahun ini Baznas akan menambah jumlah peternak hingga total anggota kelompok menjadi 30 orang.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian, Saidah Sakwan MA, menjelaskan, total populasi domba yang nantinya dikelola sebanyak 350 ekor terdiri dari 10 ekor pejantan, 200 ekor induk, dan 140 ekor bakalan.
"Selanjutnya program pendampingan dilaksanakan selama 2-3 tahun. Tentu Baznas akan terus mendampingi para peternak, dari A sampai Z. Pendampingan diperlukan agar peternak secara teknis mampu membudidayakan domba sesuai standar operational prosedur (SOP), adanya peningkatan spiritualitas, dan adanya kemandirian secara lembaga," ucap Saidah.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah, mengapresiasi hadirnya Balai Ternak Baznas di wilayah yang dipimpinnya. Orang nomor satu di Bojonegoro itu mengatakan, Balai Ternak Baznas merupakan program produktif yang akan memberikan manfaat kepada masyarakat Bojonegoro.
"Program ini sangat berguna dan bermanfaat jika dikelola dengan baik. Saya yakin Baznas mampu menjadikan program ini kaya manfaat untuk peternak mustahik di Bojonegoro," ujarnya.