Senin 06 Feb 2023 16:46 WIB

BSI Maslahat Gelar Program Pesantren Sehat di Pedalaman

Sasaran program adalah pesantren dhuafa yang berada di pelosok pedalaman.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
BSI Maslahat melaksanakan Program Pesantren Sehat di  Pondok Pesantren (Ponpes) Tarbiyatul Ziqro, Kampung Kawungluwuk, Desa Leuwibatu, Rumpin; dan Ponpes Nurul Iman Al Muttaqin, Leuwiliang Kabupaten Bogor.
Foto: BSI Maslahat
BSI Maslahat melaksanakan Program Pesantren Sehat di Pondok Pesantren (Ponpes) Tarbiyatul Ziqro, Kampung Kawungluwuk, Desa Leuwibatu, Rumpin; dan Ponpes Nurul Iman Al Muttaqin, Leuwiliang Kabupaten Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BSI Maslahat melaksanakan Program Pesantren Sehat di Pondok Pesantren (Ponpes) Tarbiyatul Ziqro, Kampung Kawungluwuk, Desa Leuwibatu, Rumpin; dan Ponpes Nurul Iman Al Muttaqin, Leuwiliang Kabupaten Bogor. Program Pesantren sehat memiliki tujuan untuk meningkatkan status kesehatan gizi para santri di ponpes pedalaman yang jarang terjangkau oleh bantuan.

Manager BSI Maslahat Care Group, Dedi Setiawan menjelaskan program Pesantren Sehat sudah direncanakan sejak tahun lalu dan ini adalah kegiatan perdana, yang diimplementasikan di tahun 2023. Tahap pertama ini, penerima manfaatnya 100 santri dan santriwati di daerah Bogor

Baca Juga

“Sasarannya adalah pesantren dhuafa yang berada di pelosok pedalaman yang jauh dari fasilitas kesehatan, termasuk kurangnya ketersediaan fasilitas sanitasi dan akses untuk pemenuhan makanan sehari-hari dengan gizi seimbang bagi mereka,” kata Dedi dalam keterangan, Senin (6/2/2023).

Pesantren Sehat ini, lanjutnya, adalah salah satu implementasi dari tiga pilar di BSI Maslahat yakni Masjid, Desa, dan Pesantren. Untuk Program Pesantren Sehat pihaknya fokus pada sisi peningkatan status gizi dan keadaan umum santri, karena selama ini pesantren yang berada di pedalaman terkesan kumuh dan kurang menjaga kesehatannya dibanding dengan pesantren modern.

“Kami berharap, setidaknya selama program ini berlangsung, bisa meningkatkan status gizi mereka,” kata Dedi.

Indikator keberhasilan yang ingin dicapai pada pelaksanaan program selama dua pekan ini adalah adanya peningkatan berat badan para santri dan perbaikan kondisi kesehatannya secara umum. Selain itu ada beberapa edukasi yang diharapkan bisa meningkatkan kognitif atau pengetahuan mereka tentang kesehatan.

Sehingga diharapkan, selain memiliki ilmu dan pengetahuan soal agama, para santri juga bisa mengedukasi masyarakat sekitarnya dalam hal kesehatan dan penerapan PHBS. Tentu ini harus didahului dengan perbaikan di internal pesantrennya dulu.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan yang diberikan, diawali dengan screening serta pencatatan data tentang berat badan dan usia. Setelah itu, ada juga pelayanan kesehatan untuk melihat lebih detail kondisi kesehatannya seperti seperti cek mata, telinga, mulut, kulit, kuku, jantung dan keluhan-keluhan lainnya. Setelah itu, pemeriksaan gigi dan terakhir, para santri diberikan obat serta vitamin.

Kegiatan dilaksanakan selama dua pekan. Pada Ponpes Tarbiyatul Ziqro kegiatan dimulai sejak tanggal 29 Januari sampai 12 Februari, sedangkan di Ponpes Nurul Iman Al Muttaqin akan dimulai tanggal 12 sampai 26 Februari 2023.

Acara yang dilaksanakan pada Ahad 29 Januari 2023 ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis kemudian dilanjutkan dengan pemberian makanan sehat.

BSI Maslahat merupakan mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam melakukan penghimpunan dan penyaluran dana ZISWAF, CSR dan Dana Sosial yang berpacu pada indikator sustainability. Sehingga pemanfaatan programnya dapat berdampak luas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement