Kalah Judi Online, Anggota Polisi Nekat Bunuh Diri, Tapi Batal karena Kesakitan
Red: Karta Raharja Ucu
Bunuh diri/ilustrasi | Foto: Max Pixel
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gara-gara kalah dalam permainan judi online, seorang anggota polisi berinisial YL berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) nekat bunuh diri dengan menyayat leher dan perutnya menggunakan sangkur. Beruntung percobaan bunuh diri yang dilakukan YL tidak berhasil dan kini dia dalam masa perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Makassar, Sulawesi Selatan.
"Terkait rencana bunuh diri memang benar yang dilakukan anggota di Direktorat Samapta Polda. Kejadian ini berawal dari yang bersangkutan sering bermain judi online atau daring," ungkap Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana kepada wartawan di Makassar, Senin (6/2/2023).
Komang menjelaskan saat bermain judi online YL pernah menang. Tetapi setelah itu YL sering mengalami kekalahan. Saat tidak punya uang, kata Komang, YL meminjam uang di bank dengan berbagai alasan untuk membantu orang tuanya.
"Pada saat dia bermain (judi online) dan kalah, kemudian stres. Karena memiliki pinjaman di bank dan dia selalu kalah sehingga ingin mengakhiri hidupnya dengan menusukkan (sangkur) di perut dan lehernya," ucap Kombes Komang.
Namun ketika mulai merasa sakit, lanjut dia, YL meminta tolong dengan menghubungi temannya untuk dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. "Itu merupakan awal kejadiannya," katanya.
Sejauh ini, kata Komang, korban sudah ditangani dan kondisi sudah cukup baik. Untuk sementara waktu, bersangkutan belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan medis.
"Nanti kalau sudah baik, akan dimintai keterangan oleh Propam. Ponselnya sudah diperiksa untuk mengetahui dia bermain judi online di situs mana, dan siapa saja temannya yang ikut bermain judi online. Jumlah utang di bank juga masih didalami Propam," katanya menambahkan.
Sebelumnya, anggota Polri bertugas di Satuan Samapta Polda Sulsel berinisial, YL berusia 22 tahun berpangkat Bripda ini mencoba mengakhiri hidupnya dengan menyayat leher dan perutnya sendiri dengan pisau sangkur. Kejadian tersebut dilakukan di rumahnya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, pada Selasa 31 Januari 2023 sekitar pukul 07.00 WITA. Saat ini kondisi yang bersangkutan sudah membaik selama masa perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Makassar.