Senin 06 Feb 2023 18:16 WIB

LG Hentikan Proses Diskusi Pembangunan Pabrik Baterai Indonesia

Pengembangan di blok Halmahera dimana LG bekerja sama dengan Antam belum jelas.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Rapat Komisi VII DPR RI. Rencana pemerintah untuk menjadi pemain besar dalam industri kendaraan listrik dan baterai dunia masih harus tertunda.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Rapat Komisi VII DPR RI. Rencana pemerintah untuk menjadi pemain besar dalam industri kendaraan listrik dan baterai dunia masih harus tertunda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pemerintah menjadi pemain besar dalam industri kendaraan listrik dan baterai dunia masih harus tertunda. LG sebagai salah satu anggota konsorsium belum melanjutkan pembahasan terkait rencana pengembangan.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menjelaskan, saat ini progres pengembangan baterai kendaraan listrik baru mencapai kesepakatan-kesepakatan saja. Terutama dengan pihak Contemporary Amperex Technology Co Ltd dan LG. Namun, Hendi mengaku saat ini memang belum ada kelanjutan untuk pengembangan pabrik baterai.

Baca Juga

"Sebab, pengembangan Blok di Halmahera Timur yang sejatinya LG akan bekerja sama dengan Antam masih belum clear. Sebab, ini LG belum ada kelanjutan diskusi terkait pengembangan Blok Nikel di Halmahera Timur," ujar Hendi dalam RDP bersama Komisi VII DPR, Senin (6/2/2023).

Hendi juga menjelaskan, LG malah justru mendorong anggota konsorsiumnya, Hyuaoi untuk melanjutkan pembahasan pengembangan blok nikel di Halmahera Timur ini bersama Antam.