Senin 06 Feb 2023 18:00 WIB

72 Persen Desa di Lampung Kini Sudah Berstatus Desa Smart Village

Gubernur Arinal menyebut sudah ada lagi desa tertinggal di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memaparkan perkembangan program BUMDes di Lampung, Senin (6/2/2023). Saat ini di Provinsi Lampung ada 2.188 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang aktif dan terdapat 57 Badan Usaha Milik Bersama (BUMDesma). Dari jumlah 2.446 desa, 72 persen atau 1.753 desa sudah berstatus Desa Smart Village, yang tidak ada ada lagi desa sangat tertinggal.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memaparkan perkembangan program BUMDes di Lampung, Senin (6/2/2023). Saat ini di Provinsi Lampung ada 2.188 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang aktif dan terdapat 57 Badan Usaha Milik Bersama (BUMDesma). Dari jumlah 2.446 desa, 72 persen atau 1.753 desa sudah berstatus Desa Smart Village, yang tidak ada ada lagi desa sangat tertinggal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Saat ini di Provinsi Lampung ada 2.188 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang aktif dan terdapat 57 Badan Usaha Milik Bersama (BUMDesma). Dari jumlah 2.446 desa, 72 persen atau 1.753 desa sudah berstatus Desa Smart Village, yang tidak ada ada lagi desa sangat tertinggal.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, dari 2.446 jumlah desa di Provinsi Lampung, sekarang sudah tidak ada lagi desa yang berstatus sangat tertinggal. Sebagian besar sudah berkembang, maju, dan bahkan mandiri.

"Jumlah desa yang sudah menggunakan program Smart Village 1.763 desa dari 2.446 desa atau 72 persen dari seluruh desa se-Lampung," kata Arinal Djunaidi dalam ekspose-nya di Bandar Lampung, Senin (6/2/2023).

Ia mengatakan, pembangunan desa terus didorong, sebagai satu strategi pembangunan dari perdesaan dengan menggiatkan BUMDes yang mayoritas usahanya, budidaya ternak, jual-beli hasil bumi dan saprodi, lembaga keuangan mikro (simpan-pinjam), jasa penyewaan, perdagangan, distributor, ritel, serta usaha pariwisata lokal.

“Dampak positifnya sekarang terasa. Lapangan kerja baru ada di desa, pendapatan masyarakat meningkat, dan aktivitas perekonomian di desa semakin bergeliat,” ujar Arinal yang mantan Sekdaprov Lampung.

Pemprov Lampung mengembangkan ekonomi digital di desa melalui BUMDes, salah satunya mengembangkan Elektronik Samsat Desa (e-Samdes). E-Samdes ini program yang diintegrasikan dengan BUMDes, untuk menjadi agen pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Arinal mengatakan, e-Samdes ini kerjasama Pemprov Lampung dengan Ditlantas Polda Lampung, Bank Lampung, dan PT Jasa Raharja. Manfaatnya sekarang sudah dirasakan masyarakat. Para wajib pajak cukup datang ke BUMDes terdekat. Tidak perlu lagi jauh-jauh ke ibukota kabupaten untuk bayar pajak kendaraan di Kantor Samsat.

BUMDes yang menjadi agen e-Samdes, tidak hanya bisa melayani warga desa setempat, melainkan juga bisa melayani warga dari desa lainnya. “Ini tentu mejadi sumber pendapatan baru bagi BUMDes. Perekonomian desa bergerak,” kata Arinal.

Ia mengatakan, Program e-Samdes ini sejak tahun 2021. Sampai sekarang, sudah 477 BUMDes yang menjadi agen e-Samdes, dengan jumlah transaksi sampai saat ini sebanyak 13.596 transaksi, dengan nilai mencapai lebih dari Rp 19 miliar. Jumlah ini tentu akan terus meningkat dari waktu ke waktu.

Dari kerja keras tersebut, kata Gubernur, Provinsi Lampung mendapat anugerah Lencana Abdi Ekonomi Desa dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di Pulau Bintan, Kepri, pada 31 Januari 2023. Anugerah ini sebagai komitmen dan kerja keras dalam membenak inovasi pelayanan BUMDes melalui e-Samdes.

Pada peringatan Hari BUMDes tersebut, Provinsi Lampung mendapatkan empat penghargaan, BUMDes Inspiratif (diraih BUMDes Bersama Mandani Nusantara, Kecamatan Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur), dan Duta BUMDes (diraih Kepala Desa Sri Wungu, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Subur Ginanjar). Dua penghargaan lainnya, Bakti Ekonomi Desa (diraih Lampung Timur dan Lampung Tengah).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement