Senin 06 Feb 2023 18:06 WIB

Tiga Pesan Sekum Muhammadiyah untuk Menyambut Satu Abad NU

NU bisa menjadi salah satu pemain utama yang menentukan masa depan umat bangsa.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti. Tiga Pesan Sekum Muhammadiyah untuk Menyambut Satu Abad NU
Foto: Muhammad Noor Alfian
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti. Tiga Pesan Sekum Muhammadiyah untuk Menyambut Satu Abad NU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh anggota Nahdatul Ulama (NU), yang tengah merayakan Harlah Satu Abad NU. Di usia yang semakin matang ini, Muhammadiyah berharap agar NU dapat semakin sukses di masa yang akan datang.

 

Baca Juga

“Secara pribadi dan atas nama PP Muhammadiyah, saya mengucapkan selamat hari lahir Nahdatul Ulama 31 Januari 1926-31 Januari 2023,” kata Mu’ti di akun Twitter-nya yang disambut banyak komentar positif, Senin (6/2/2023). 

 

Menurut Mu’ti, NU merupakan organisasi dengan jumlah pengikut yang terbesar di Indonesia. Dengan jumlah anggota yang sangat besar dan kedekatan dengan Pemerintah, NU tentu memiliki potensi besar menjadi organisasi yang digdaya. 

 

“Dalam konteks politik, NU bisa menjadi salah satu pemain utama yang menentukan masa depan umat bangsa. Hal demikian akan terwujud apabila NU bisa lebih serius melakukan tiga program utama,” ujar Mu’ti.

 

Masih melalui unggahan di akun media sosial pribadinya, Mu’ti menyampaikan tiga pesan menyentuhnya itu yang dikhususkan untuk seluruh warga Nahdliyin.

 

Pertama, melakukan transformasi jamiyah menjadi organisasi yang berbasis sistem dan budaya good governance. Kedua, penguatan ekonomi umat dan peningkatan layanan sosial terutama di akar rumput sebagai basis massa NU.

 

Ketiga, memperkuat peran sebagai civil society dan civil Islam yang mendorong percepatan konsolidasi demokrasi, pemberantasan korupsi, penegakan hukum dan HAM, dan peran masyarakat sipil lainnya. “Semoga eksistensi NU semakin dirasakan dalam merawat jagat dan membangun peradaban bangsa,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement