REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) diharapkan menjadi kekuatan untuk eratkan persatuan dan kesatuan bangsa jelang Pemilu 2024. Hal ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menanggapi satu abad usia NU.
"Kami juga berharap jelang (Pemilu) 2024, NU, Muhammadiyah, dan seluruh komponen bangsa yang menjadi kekuatan masyarakat madaniyah itu menjadi pilar yang kukuh, menjaga keutuhan dan persatuan bangsa di tengah keberagaman pilihan politik," kata Haedar di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Senin (6/2/2023).
Haedar mengajak NU serta komponen bangsa lainnya menjadi problem solver untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Dengan begitu, Muhammadiyah, NU dan seluruh komponen bangsa dapat bersama-sama membangun Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik.
"Sehingga NU, Muhammadiyah dan komponen bangsa dari kekuatan masyarakat madaniyah ini, akan menjadi mitra negara dalam membawa Indonesia sebagaimana dicita-citakan para pendiri bangsa," ujar Haedar.
Haedar pun menyampaikan selamat atas satu abas usia NU. Puncak Harlah Satu Abad NU akan dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
"Kami mengucapkan selamat satu abad NU, semoga NU semakin besar, semakin kuat sebagaimana temanya," kata Haedar.
Ia juga berharap agar NU bersama Muhammadiyah terus membangun Indonesia bersama dengan kekuatan bangsa lainnya, dalam keberagaman yang dimiliki Indonesia itu sendiri. Haedar pun mengapresiasi peran dan kemajuan yang sudah dicapai NU, yang akan terus digelorakan bersama Muhammadiyah dan kekuatan bangsa lainnya.
"Sekaligus juga menjadikan NU yang lekat istilahnya di teman-teman NU, ukhuwah dengan sesama umat Islam, dengan sesama umat beragama, dan seluruh warga bangsa, dan kekuatan bangsa untuk membangun Indonesia dalam keberagaman kita," katanya.