REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis Muktamar Internasional Fikih Peradaban pertama yang digelar dalam rangkaian peringatan satu abad NU bakal menjadi inisiator lahirnya resolusi perdamaian dunia. Muktamar yang juga dihadiri sekitar 79 ulama ahli fiqih dari 40 negara tersebut juga menurutnya dapat menjadi upaya nyata mewujudkan harmoni global.
"Semoga doa dari para masayikh, mufti, ulama, dan habaib dari seluruh dunia mampu membukakan pintu langit agar Allah SWT menurunkan keberkahannya bagi Indonesia, Jawa Timur, dan umat manusia di seluruh dunia, terutama NU untuk membangun perdamaian dunia dan harmoni global," kata Khofifah saat menghadiri pembukaan Muktamar Internasional Fikih Peradaban di Hotel Shangrila Surababaya, Senin (6/2/2023).
Perempuan yang juga menjabat ketua Umum PP Muslimat NU itu pun mengatakan, serangkaian acara peringatan satu abad NU, termasuk Kongres dan resepsi puncak yang digelar di GOR Delta Sidoarjo merupakan bentuk dari reuni akbar para Muassis NU. Ia berharap, warga Nahdliyin yang hadir dapat meneruskan perjuangan ulama NU dan ikut menyebarluaskan perjuangan NU dalam membangun perdamaian dan harmoni dunia.
"Mudah-mudahan kami menjadi bagian yang meneruskan perjuangan ulama NU dan ikut menyebarluaskan perjuangan NU membangun perdamaian dan harmoni di seluruh dunia," ujarnya.
Khofifah pun berterima kasih atas dipilihnya Jawa Timur sebagai tuan rumah penyelenggaraan resepsi puncak peringatan satu abad NU. Ia juga bersyukur atas penyelenggaraan Muktamar Internasional Fikih Peradaban pertama bertemakan Membangun Landasan Fikih untuk Perdamaian dan Harmoni Global.
"Kami mewakili seluruh masyarakat Jawa Timur mengucapkan terima kasih atas keputusan luar biasa PBNU untuk melangsungkan Muktamar Internasional Fikih Peradaban dan Resepsi Puncak 1 Abad NU di Jawa Timur," kata dia.