Senin 06 Feb 2023 20:33 WIB

Bidan Ujung Tombak Penjaga Kesehatan Masyarakat Desa

Bidan desa diharapkan memperhatikan pertumbuhan setiap bayi.

Red: Erdy Nasrul
FK Unisba bekerja sama dengan PKK Kabupaten Bandung Barat memberikan pelatihan cara mendeteksi stuntung ke bidan desa dan kader Posyandu.
Foto: Istimewa
FK Unisba bekerja sama dengan PKK Kabupaten Bandung Barat memberikan pelatihan cara mendeteksi stuntung ke bidan desa dan kader Posyandu.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya mengajak bupati dan wali kota di provinsi setempat untuk memperhatikan kesejahteraan bidan desa di daerahnya masing-masing.

"Keberadaan bidan di desa cukup berat karena membantu proses persalinan dan sekaligus sebagai ujung tombak dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat sehingga harus diperhatikan kesejahteraannya," kata Mawardi Yahya di Palembang, Senin (6/2/2023).

Baca Juga

Menurut dia, dengan memperhatikan kesejahteraan bidan desa, mereka nyaman dalam menjalankan tugas membantu proses persalinan di desa-desa.

Selain mengajak bupati dan wali kota, pihaknya juga berupaya memberikan perhatian kepada para bidan desa melalui Dinas Kesehatan provinsi.

Petugas di Dinas Kesehatan diminta untuk menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan bidan desa, sehingga setiap permasalahan yang dihadapi bidan desa dapat diketahui dan dibantu mengatasinya.

Selain itu, melalui bidan desa dapat membantu mencegah terjadinya kasus gagal tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting).

Bidan desa diharapkan memperhatikan pertumbuhan setiap bayi yang dibantu persalinannya, sehingga jika terjadi indikasi stunting dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

Mengenai persentase angka stunting di provinsi dengan 17 kabupaten/kota itu dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan, yakni dari sebelumnya 28,4 persen kini menjadi 18 persen.

"Penurunan angka kasus stunting berkat kerja keras dan berbagai upaya dilakukan pemkab/pemkot di provinsi ini," ujar Wagub Mawardi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَّرِثُوا الْكِتٰبَ يَأْخُذُوْنَ عَرَضَ هٰذَا الْاَدْنٰى وَيَقُوْلُوْنَ سَيُغْفَرُ لَنَاۚ وَاِنْ يَّأْتِهِمْ عَرَضٌ مِّثْلُهٗ يَأْخُذُوْهُۗ اَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِمْ مِّيْثَاقُ الْكِتٰبِ اَنْ لَّا يَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوْا مَا فِيْهِۗ وَالدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
Maka setelah mereka, datanglah generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini. Lalu mereka berkata, “Kami akan diberi ampun.” Dan kelak jika harta benda dunia datang kepada mereka sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah mereka sudah terikat perjanjian dalam Kitab (Taurat) bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Negeri akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka tidakkah kamu mengerti?

(QS. Al-A'raf ayat 169)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement