REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya mengajak bupati dan wali kota di provinsi setempat untuk memperhatikan kesejahteraan bidan desa di daerahnya masing-masing.
"Keberadaan bidan di desa cukup berat karena membantu proses persalinan dan sekaligus sebagai ujung tombak dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat sehingga harus diperhatikan kesejahteraannya," kata Mawardi Yahya di Palembang, Senin (6/2/2023).
Menurut dia, dengan memperhatikan kesejahteraan bidan desa, mereka nyaman dalam menjalankan tugas membantu proses persalinan di desa-desa.
Selain mengajak bupati dan wali kota, pihaknya juga berupaya memberikan perhatian kepada para bidan desa melalui Dinas Kesehatan provinsi.
Petugas di Dinas Kesehatan diminta untuk menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan bidan desa, sehingga setiap permasalahan yang dihadapi bidan desa dapat diketahui dan dibantu mengatasinya.
Selain itu, melalui bidan desa dapat membantu mencegah terjadinya kasus gagal tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting).
Bidan desa diharapkan memperhatikan pertumbuhan setiap bayi yang dibantu persalinannya, sehingga jika terjadi indikasi stunting dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Mengenai persentase angka stunting di provinsi dengan 17 kabupaten/kota itu dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan, yakni dari sebelumnya 28,4 persen kini menjadi 18 persen.
"Penurunan angka kasus stunting berkat kerja keras dan berbagai upaya dilakukan pemkab/pemkot di provinsi ini," ujar Wagub Mawardi.