REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dikutip dari Panduan Sholat An-Nisaa Menurut Empat Mazhab karya Abdul Qadir Muhammad Manshur, disebutkan ada mandi-mandi lain yang diperintahkan oleh syariat tetapi dalam bentuk anjuran, bukan kewajiban. Mandi-mandi ini memiliki beberapa waktu. Kapan saja waktu yang didalamnya mandi dianjurkan oleh syariat? Berikut ini jenis mandi tersebut,
1. Mandi untuk hari Jumat. Dalam Majma 'uz-Zawa id (3038) Abu Ayyub meriwayatkan Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya mandi pada hari Jumat benar-benar akan mencabut dosa-dosa dari akar-akar rambut hingga tuntas," (HR Thabrani).
2. Mandi setelah memandikan mayit. Rasulullah bersabda, "Siapa saja yang memandikan mayit maka hendaklah dia mandi," (HR Ibnu Majah).
3. Mandi untuk ihram umrah dan haji. Zaid Bin Tsabit meriwayatkan dia melihat Rasulullah melepas pakaian beliau yang berjahit untuk ihram dan mandi. (HR Tirmidzi).
4. Mandi untuk masuk Makkah. Diriwayatkan Ibnu Umar tidak pernah datang ke Mekah kecuali dia bermalam di situ sampai pagi. Kemudian dia mandi dan memasuki Makkah pada siang hari. Dia mengatakan Nabi SAW melakukan itu. (HR Bukhari Muslim Abu Dawud dan Tirmidzi).
5. Mandi setiap kali selesai bersetubuh. Abu Rafi meriwayatkan Nabi SAW mengelilingi istri-istri beliau Pada suatu malam titik beliau mandi di tempat yang ini dan mandi pula di tempat yang itu. Abu Rafi pun berkata, "Wahai Rasulullah kenapa engkau tidak menyatukannya saja?" Beliau bersabda, "Ini lebih bersih, lebih baik, dan lebih Suci," (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
6. Mandi untuk setiap shalat bagi perempuan yang istihadhah. Boleh juga mandi sekali untuk zhuhur dan asar, mandi sekali untuk maghrib dan isya, dan mandi sekali untuk subuh.
7. Mandi setelah memakamkan orang musyrik. Diriwayatkan Ali Bin Abu Thalib datang kepada Nabi dan berkata, "Abu Thalib telah meninggal. "Nabi berkata," pergi dan makan Makanlah dia!" Setelah memakamkan Abu Thalib, Ali kembali kepada nabi. Beliau pun berkata kepada Ali, "Mandilah!" (HR Nasa'i dan Abu Dawud)
8. Mandi setelah pingsan.
9. Mandi untuk Idul Adha, Idul Fitri, dan hari Arafah. As Syafii meriwayatkan dari Zadan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Ali tentang mandi. Ali berkata, "Mandilah setiap hari apabila kamu mau." Laki-laki itu berkata, "Bukan itu, tetapi mandi yang benar-benar mandi." Ali berkata, "Hari Jumat, Hari Arafah, Idul Adha, dan Idul Fitri," (HR Baihaqi).