Senin 06 Feb 2023 21:45 WIB

Terus Bertambah, Korban Tewas Akibat Gempa Turki dan Suriah Mencapai 1.900 Orang

Ratusan orang diyakini masih terperangkap di bawah puing-puing bangunan.

Red: Nidia Zuraya
 Petugas mencari korban di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa  bumi dahsyat di Diyarbakir, tenggara Turki, Senin (6/2/2023).  Menurut US Geological Service, gempa berkekuatan awal 7,8 melanda Turki selatan dekat perbatasan Suriah .
Foto: EPA-EFE/DENIZ TEKIN
Petugas mencari korban di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi dahsyat di Diyarbakir, tenggara Turki, Senin (6/2/2023). Menurut US Geological Service, gempa berkekuatan awal 7,8 melanda Turki selatan dekat perbatasan Suriah .

REPUBLIKA.CO.ID, ZMARIN — Gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang sebagian besar Turki dan Suriah Senin (6/2/2023) pagi. Gempa tersebut merobohkan ratusan bangunan dan menewaskan lebih dari 1.900 orang. 

Ratusan orang diyakini masih terperangkap di bawah puing-puing. Jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena petugas penyelamat mencari gundukan reruntuhan di kota-kota besar dan kecil di seluruh area.

Baca Juga

Di kedua sisi perbatasan, penduduk yang tersentak dari tidurnya akibat gempa menjelang fajar bergegas keluar pada malam yang dingin, hujan, dan bersalju. Bangunan direduksi menjadi tumpukan lantai yang rusak, dan gempa susulan besar atau gempa baru, termasuk yang hampir sama kuatnya dengan yang pertama, terus mengguncang wilayah tersebut.

Petugas penyelamat dan penduduk di beberapa kota mencari korban selamat, bekerja melalui kekusutan logam dan beton. Sebuah rumah sakit di Turki runtuh, dan pasien, termasuk bayi baru lahir, dievakuasi dari fasilitas di Suriah.